REPUBLIKA.CO.ID, Madrid--Menunggu memang menjemukan. Setidaknya hal itulah yang dirasakan striker Real Madrid Javier Hernandez Balcazar atau biasa disapa Chicharito. Bomber pinjaman dari Manchester United (MU) itu terus mengamuk di lapangan usai kenyang dibangkucadangkan sejak kedatangannya di Santiago Bernabeu awal September lalu.
Nasibnya juga tak jauh berbeda ketika masih merumput di Old Trafford, kandang MU. Bukan hal aneh bila di sana ia kerap di bangkucadangkan. Alhasil, setelah "dibuang" arsitek MU Louis van Gaal ke klub raksasa Spanyol besutan Carlo Ancelotti, ia dianggap keluar kandang buaya dan masuk kandang singa. Alasannya, ia tetap hanya sebagai "ban serep" atau pemain cadangan.
Namun, di luar dugaan pemain usia 26 tahun ini justru membuktikan tajinya dengan menunjukkan grafik meroket dalam satu pekan terakhir. Chicharito telah mengemas empat gol ditambah sebiji assistuntuk Madrid dalam empat laga.
Taji Chicharito mulai disadari tatkala menjadi penentu kelolosan El Real ke semifinal Liga Champions berkat gol semata wayangnya melawan Atletico Madrid. Saat itu sebetulnya Chicharito bisa dibilang "kebetulan" dimainkan sebab harus menggantikan bintang Los Blancos Gareth Bale dan Karim Benzema yang dibekap cedera.
Chicharito lalu menyumbang dua gol saat Madrid kontra Celta Vigo dalam kedudukan akhir 4-2. Tiga gol Chicharito itu sekaligus mengartikan bahwa ia tak pernah absen menyumbang gol kala mendapat keempatan bermain. Prestasi yang cukup luar biasa bagi pemain yang sebelumnya di pandang sebelah mata. Sementara secara keseluruhan, ia telah mencetak enam gol dalam 18 pertandingan La Liga Spanyol musim ini.
Madrid sempat diragukan akan memermanenkan Chicha rito karena ia kesulitan bersaing dengan Cristiano Ronaldo, Karim Benzema, ataupun Gareth Bale.
El Real kabarnya keberatan membeli Chicharito dengan harga 20 juta euro atau sekitar Rp 334 miliar. Sementara, Van Gaal juga sudah memastikan menutup pintu bagi pemain tim nasional Mesksiko itu.
Untunglah Don Carlo, julukan Ancelotti, mengaku akan mempertimbangkan kontrak Chicharito pada akhir musim ini. "Saya menyukai profesio nalismenya sepanjang tahun," kata Acelotti dilansir Marca, pekan ini.
Memang, sejak pertama kali dipinjamkan skuat the Red Devils ke Los Blancos, kenyataan tak seindah yang diharapkan Chicharito. Sejauh ini ia baru dimainkan 18 kali dan baru tiga kali tampil penuh 90 menit. Tak terlalu masalah bagi Chicharito, selama ia dipercaya untuk merasakan sensasi lapangan hijau dan menunjukkan taring yang sesungguhnya.
Begitu juga terkait nasibnya. Chicharito yang seolah berada di persimpangan, mengaku enggan terlalu khawatir di mana ia akhirnya bakal berlabuh. Bagi striker oportunis ini, yang terpenting adalah mempersembahkan performa terbaik di tim manapun saat ia berlaga.
Chicharito lebih memilih percaya pada skenario Tuhan yang menurutnya merupakan keputusan terbaik. "Saya sangat senang bermain sepak bola. Saya akan bermain di manapun Tuhan menginginkannya. Karena hanya Tuhan yang tahu saya akan bermain di mana," jelasnya. c19, ed: Endro Yuwanto