LONDON -- Misi Chelsea untuk mengunci gelar Liga Primer Inggris di pekan ke-35 akhirnya sukses. Menjamu Crystal Palace di Stadion Stamford Bridge, Ahad (3/5) malam WIB, armada the Blues unggul tipis dengan skor 1-0.
Gol telat Eden Hazard lewat penalti di menit ke-45 berhasil membungkam perlawanan tim tamu. Sejak kick-off laga dimulai, skuat besutan Jose Mourinho langsung mengambil inisiatif serangan.
Satu gol tersebut cukup untuk mengantarkan Chelsea memenangi titel Liga Primer keempat the Blues setelah keunggulan 16 poin dari Arsenal di posisi ketiga tak mungkin dikejar rivalnya itu di lima laga sisa. Poin Chelsea saat ini adalah 83. Sebelum musim ini, Chelsea terakhir kali meraih gelar juara pada musim 2010 setelah sebelumnya bersama Mourinho di musim 2005 dan 2006.
Kendati masa subur seperti yang terjadi pada awal musim telah meredup, Chelsea tak terbantahkan lagi menjadi tim paling tangguh musim ini. Namun, suasana penobatan juara kali ini sangat berbeda dibanding kala terakhir kali juara pada 2010 lalu saat masih diasuh Carlo Ancelotti. Kala itu the Blues mencukur Wigan Athletic 8-0 di Stamford Bridge untuk menciptakan rekor baru gol Liga Primer dengan 103 gol dalam satu musim.
Skuat Chelsea kali ini dianggap tampil membosankan dalam beberapa pekan terakhir, termasuk saat menang tipis lewat penalti atas Palace. Namun, Mourinho mengklaim Chelsea adalah tim yang memenangi pertandingan paling banyak (25 kali), paling sedikit menelan kekalahan (dua kali), dan paling sering clean sheet (17 kali) dibandingkan tim Liga Primer manapun. Hanya juara bertahan Manchester City yang mampu melampaui jumlah gol Chelsea (70 berbanding 68).
Juara Piala Liga musim ini tersebut kini berselisih 16 poin di atas pesaing terdekatnya, City dan Arsenal, dan tak mungkin lagi terkejar dua tim itu. "Kami perlu dua atau tiga poin untuk menjadi juara. Kini kami meraih tiga poin untuk memastikan kami tidak tergantung pada selisih gol," kata pelatih Chelsea Jose Mourinho, seperti dilansir laman resmi klub, Ahad.
Salah satu pemain yang amat berbahagia adalah Cesc Fabregas. Delapan tahun bermain di Arsenal, Fabregas tak pernah merasakan menjadi juara Liga Primer. Itu yang menjadi alasan ia memilih kembali ke London dan memperkuat Chelsea.
Fabregas memang berhasil menanamkan reputasinya sebagai salah satu gelandang top dunia sejak merumput di usia remaja bersama Arsenal. Namun, selama berseragam the Gunners, pemain asal Spanyol ini hanya bisa mengoleksi satu juara Piala FA dan Community Shield.
Sempat pulang ke kampung halamannya di Spanyol dan membela Barcelona selama tiga musim, pemain berusia 27 tahun ini memutuskan pindah ke Chelsea pada musim panas tahun lalu. "Ketika Anda bergabung dengan klub besar seperti Chelsea, target utamanya adalah memenangi banyak trofi juara dan merasa penting dalam tim," ucap Fabregas dalam wawancaranya dengan Sky Sport.
Pemain yang akan berulang tahun pada Senin (4/5) itu sempat merasa tidak percaya diri karena harus beradaptasi di skuat asuhan Mourinho. Tetapi, semua itu bisa diatasi setelah beberapa pekan berada di skuat the Blues.
Kendati begitu, pemain yang bergabung dengan Chelsea sejak 2014 ini tidak akan melupakan Arsenal dan Barca. ''Saya akan selalu memiliki Barcelona dan Arsenal dalam hati saya, tetapi Chelsea memberi kesempatan yang sudah saya tunggu hingga satu sampai dua tahun ini,'' jelasnya. c89 ed: Endro Yuwanto