Gelak tawa terdengar dari kamar ganti AS Roma. Setelah melalui periode negatif pada Januari lau, pasukan ibu kota Italia terus menunjukkan kebangkitan.
Teranyar, Roma menorehkan catatan fantastis pada era allenatore Luciano Spalletti. Armada La Magicca menang dalam enam partai beruntun di ajang Seri A. Posisi Radja Nainggolan dan rekan-rekan pun terus menanjak di klasemen sementara.
Kubu Serigala kini berada di tangga ketiga tabel klasemen. Anak asuh Spaletti mengantongi 53 poin dari 27 laga atau tertinggal lima angka di belakang Napoli di posisi runner-up. Ancaman untuk mengudeta kursi Partenopei pun ditebarkan.
"Kami bisa berada di tempat kedua, Presiden (James) Palotta meminta kami berbuat lebih untuk mencapai target tersebut," kata penyerang Stephan El Shaarawy, dikutip dari Football Italia, awal pekan ini.
Gelandang serang Roma Miralem Pjanic menilai kubunya mampu mewujudkan asa tersebut. Ia melihat penampilan timnya sangat baik ketika mengalahkan tuan rumah Empoli pada giornata ke-27 lalu. Saat itu, Roma kata dia, sangat fokus dan taktis merancang serangan dan meredam agresivitas lawan.
Untuk itu, tidak hanya posisi kedua dalam incaran. Ia berpendapat, peluang memburu scudetto masih terbuka. Sebab, Seri A masih menyisakan 11 pekan lagi. Saat ini, kubu I Lupi hanya tertinggal delapan angka di belakang Juventus sang peraih capolista.
"Ini menunjukkan kampanye untuk menjadi juara masih terbuka. Kami berada di tengah persaingan itu, dan kami harus terus bekerja seperti ini," ujar Pjanic.
Kepercayaan diri pasukan Serigala mendapat ujian berat. Pada giornata ke-28, Roma bertemu salah satu penguni papan atas, Fiorentina. Laga kedua tim berlangsung di Stadion Olimpico, Sabtu (5/3) dini hari WIB.
Kubu tamu bukan lawan enteng. Terbukti, La Viola julukan Fiorentina bercokol di posisi keempat. Poin keduanya pun sama, atau lebih tepatnya skuat Ungu hanya kalah selisih gol dari tuan rumah.
Dalam tiga laga terakhir, skuat polesan Paulo Sousa berhasil mendulang tujuh poin. Teranyar, semifinalis Liga Europa musim lalu itu mampu menahan imbang Napoli di Artemio Franchi. Ini menjadi modal positif jelang lawatan ke Olimpico.
"Saya sangat bangga dengan gaya sepak bola kami. Cepat atau lambat, kami bisa mengalahkan tim penantang scudetto," kata Sousa menuturkan.
Juru taktik asal Portugal itu senang dengan aksi pemainnya kala mempertontonkan permainan menyerang kontra Gli Azzurri. Ia ingin konsistensi seperti itu terlihat saat berhadapan dengan Roma. "Saya selalu mencoba mengevaluasi lawan kami untuk merencanakan strategi. Saya pikir pendekatan kami sangat baik dari segi permainan dan pantas mendapat lebih," ujar eks pemain Juventus itu.
Jika demikian, permainan berimbang bakal tersaji di Olimpico. Kedua tim diprediksi tampil menyerang demi meraih kemenangan. Aroma pertarungan posisi ketiga tercium di arena berkapasitas 82.307 kursi itu. Oleh Frederikus Bata ed: Abdullah Sammy