TOULOUSE -- Wales mengincar momentum kebangkitan saat mereka bersua dengan Rusia pada laga terakhir Grup B Piala Eropa 2016 di Stadium Municipal, Toulouse, Selasa (21/6) dini hari WIB. Usai kemenangan pada laga pertama melawan Slovakia, the Dragons dipaksa bertekuk lutut melawan saudara tuanya, Inggris, pada laga kedua.
Alhasil, raihan satu kemenangan dan satu kekalahan mendudukkan mereka di posisi kedua klasemen sementara. Dengan jumlah poin tiga, skuat Chris Coleman belum bisa memastikan diri lolos ke babak 16 besar. Jika sampai kalah dari Rusia, mereka dipastikan angkat koper dari Prancis.
Bek sekaligus kapten Wales, Ashley Wiliams, bertekad membawa timnya bangkit pada laga melawan Rusia nanti. Apalagi, raihan tiga poin saat ini sebenarnya tidak terlalu buruk bagi timnya, yang tahun ini berstatus sebagai debutan Piala Eropa. "Jika ada yang menawarkan situasi seperti ini sebelum turnamen, tiga poin dari dua laga, maka kami akan mengambilnya," ujar bek Swansea City itu dilansir Soccerway, Ahad (19/6).
Menurutnya, kekalahan 1-2 atas Inggris pada Kamis (16/6) lalu justru bagus, supaya timnya tetap menjejakkan kaki ke bumi. Meskipun menyakitkan, kekalahan tersebut belum mengeluarkan Gareth Bale dan kawan-kawan dari turnamen.
"Kami harus tetap membumi, karena kemenangan atas Slovakia tidak membuat kami lolos. Sedangkan kekalahan atas Inggris tidak membuat kami tersingkir. Kami sudah membicarakan apa yang kami perlukan (pada laga melawan Rusia). Mental kami tak akan jatuh, meskipun kekalahan (atas Inggris) sangat menyakitkan," kata Williams.
Menurut Williams, timnya harus segera melupakan kekalahan laga melawan Inggris. Mengingat saat ini hanya kemenangan atas Rusia yang mampu menjamin mereka lolos ke babak berikutnya. "Kami tidak boleh terlalu keras pada diri kami sendiri. Kami sudah melakukan hal yang bagus untuk sampai di sini dan bermain baik pada grup yang keras ini. Jadi, mari bersatu dan melanjutkan (turnamen)," kata pemain berusia 31 tahun itu.
Pada laga nanti, Wales tampaknya bakal kembali bertumpu pada Bale yang telah mencetak dua gol, masing-masing pada laga melawan Slovakia dan Inggris. Rusia harus mewaspadai ancaman yang kerap ditimbulkan winger Real Madrid itu lewat sepakan tendangan bebasnya.
Melawan the Dragons, Rusia memiliki ambisi untuk mengakhiri turnamen dengan cara terbaik. Apalagi kemenangan adalah satu-satunya cara skuat Leonid Slutsky itu untuk lolos ke babak berikutnya, setelah hanya mengemas satu poin dalam dua laga pertamanya.
Saat ini, Igor Akinfeev dan kawan-kawan berada di posisi buncit klasemen Grup B. Tak hanya kemenangan atas Wales yang mereka butuhkan untuk lolos, namun mereka juga butuh Inggris mampu mengalahkan Slovakia pada saat bersamaan.
"Tidak ada gunanya berbicara bagaimana kami bermain melawan Slovakia. Kami kalah pada laga itu, namun saya kira kami memiliki kesempatan saat kami melawan Wales," ujar gelandang Rusia, Denis Glushakov dilansir laman resmi UEFA.
"Kami harus memperoleh kembali semangat tinggi kami dan kembali ke posisi dimana kami berada. Kami harus melangkah ke depan dan memberikan 100 persen, atau bahkan 200 persen, maka kami akan memperoleh hasilnya," ujar satu-satunya pencetak gol Rusia ke gawang Slovakia tersebut. Noer Qomariyah Kusumawardhani
***
Fakta Menarik
- Rusia selalu menang dalam tiga pertemuan melawan Wales. Mereka mampu mencetak enam gol dan hanya kebobolan dua gol saja.
- Gareth Bale telah mencetak dua gol lewat tendangan bebas langsung dalam dua laga pertama Wales. Hanya Michel Platini (1984) dan Thomas Haessler (1992) yang mampu melakukannya di Piala Eropa sejak 1980.
-Tiga gol terakhir Rusia di Piala Eropa semuanya dicetak lewat sundulan.
-Terakhir kalinya Wales mencapai babak knock-out pada turnamen besar adalah saat Piala Dunia 1958 silam.
- Dalam empat kali partisipasinya di Piala Eropa sejak pecahnya Uni Soviet, Rusia baru sekali lolos ke babak knock-out.