TURIN — Juventus mencoba meneruskan tren positifnya pada awal 2017 kala menjamu Atalanta dalam lanjutan babak 16 besar Coppa Italia. Duel yang diprediksi bakal berjalan sengit itu digelar di Juventus Stadium, Kamis (12/1) dini hari WIB.
Kini skuat Massimiliano Allegri tengah kembali ke performa terbaiknya. Ini setelah berhasil mendulang kemenangan atas Bologna di lanjutan Seri A pekan ke-19 dengan skor telak 3-0. Hasil tersebut sekaligus mencatatkan rekor 26 kali tak pernah kalah di markas sendiri. Kemenangan tersebut tentu jadi suntikan motivasi tersendiri bagi Claudio Marchisio dkk untuk mempertahankan laju kemenangan mereka.
Menjelang duel kontra La Dea kali ini, Max Allegri akan sedikit melakukan rotasi guna menjaga keseimbangan fisik para pemain. Pun demikian, pelatih 49 tahun itu diprediksi bakal menurunkan Juan Cuadrado atau Marko Pjaca di sisi sayap La Vecchia Signora.
Sementara, Allegri yang telah mentransformasi skema permainan dari 3-5-2 menjadi 4-3-2-1 cukup puas dengan hasil eksperimennya.
"Kami tampil menggembirakan dengan menggunkan formasi pohon natal (4-3-2-1) saat melawan Bologna. Dan saya cukup puas dengan kinerja tim. Kali ini kami harus fokus melawan Atalanta yang merupakan salah satu tim kuat Italia," kata Allegri dilansir La Repubblica, Selasa (10/1).
Dalam skema 4-3-2-1, Paulo Dybala ditarik lebih ke belakang dari posisi biasanya. Dybala diletakkan sejajar bersama Miralem Pjanic di belakang penyerang Gonzalo Higuain yang bertugas sebagai ujung tombak. Sedangkan, di lini tengah, Marchisio masih mengemban tugas sebagai pengatur keseimbangan permainan Signora Omicidi.
Lebih lanjut, ayah dari dua anak itu menambahkan, apabila Juve tengah berambisi menyabet tiga gelar secara beruntun musim 2016/2017, laga melawan Atalanta wajib dimenangkan.
"Kami masih mempunyai kesempatan di tiga kompetisi berbeda (Seri A, Liga Champions, dan Coppa). Jadi, saya rasa kami masih berpeluang besar untuk mendapatkannya," ujar Allegri dikutip Football Italia.
Di kubu tim tamu, bagi Atalanta, bertolak ke kandang La Vecchia Signora pastinya bukanlah suatu perkara yang mudah. Ini mengingat Juve merupakan tim terkuat di daratan Italia.
Fakta tersebut semakin jelas jika melihat trek rekor pertemuan kedua tim. Dari lima kali bentrok, Juventus selalu berhasil memetik kemenangan atas klub asal Bergamo. Pada pertemuan terakhir Desember 2016 lalu, Juve berhasil melibas lawannya dengan skor 3-1 di kompetisi reguler liga Italia.
Alhasil, Gian Piero Gasperini dipaksa harus menurunkan pemain terbaiknya dan menunjukkan deteminasi tinggi saat bertandang ke Juventus Stadium dini hari nanti. Meski kualitas di atas kertas kedua tim bagai bumi dan langit, allenatore 58 tahun itu tetap percaya pasukannya akan memberi perlawanan hingga 90 menit waktu akhir.
"Kami dihadapkan dengan kesulitan melawan Juventus di rumahnya sendiri. Tentu pekerjaan berat bagi para pemain. Tapi, saya yakin mereka mampu memberi tekanan kepada skuat Hitam-Putih," katanya dilansir laman resmi klub, Selasa. rep: Anggoro Pramudya, ed: Abdullah Sammy