Jumat 30 May 2014 14:00 WIB

Potensi Wisata Syariah 2,47 Triliun Dolar

Red:

oleh:Irwan Kelana -- JAKARTA -- Indonesia menjadi tuan rumah konferensi internasional wisata syariah yang akan digelar di Jakarta, 2-3 Juni 2014. Konferensi  bertajuk "The 1st OIC International Forum on Islamic Tourism (OIFIT 2014)" yang akan dihadiri menteri-menteri pariwisata dari negara-negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI/OIC) ini bakal membahas dan menggali potensi wisata syariah (Islamic tourism) yang diprediksi mencapai 2,47 dolar AS triliun pada 2018.

Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Sapta Nirwandar mengungkapkan, wisatawan Muslim dunia terus meningkat secara signifikan. "Begitu juga, kebutuhan wisata yang Muslim friendly, semakin besar," ujarnya di Jakarta, Kamis (29/5).

Mengutip hasil kajian Thomson Reuters dalam State of the Global Islamic Economy (2013), Sapta mengemukakan, total pengeluaran Muslim dunia untuk keperluan makanan halal dan gaya hidup mencapai 1,62 triliun dolar AS pada 2012 dan diperkirakan akan mencapai 2,47 triliun dolar AS pada 2018.

Sementara, Pew Research Center Forum on Religion and Public Life mengungkapkan, populasi Muslim dunia diperkirakan akan terus bertambah dari 1,6 miliar atau sekitar 23,4 persen dari penduduk dunia sebesar 6,9 miliar pada 2010 menjadi sekitar 2,2 miliar atau sekitar 26,4 persen  dari total penduduk dunia sebanyak 8,3 miliar pada 2030. Adapun, rata-rata pertumbuhan penduduk Muslim  per tahun mencapai 1,5 persen per tahun.

Konferensi internasional wisata syariah merupakan yang pertama kali digelar di dunia. Ini sebagai tindak lanjut dari pertemuan para Menteri Pariwisata negara anggota OKI di Banjul, Gambia, pada 6 Deember 2013 yang dihadiri Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kratif Sapta Nirwandar. Pertemuan tersebut menggagas suatu forum yang akan membahas terkait pengembangan wisata syariah di antara negara anggota OKI.

"Usulan untuk membahas pentingnya wisata syariah dalam mendukung pariwisata global telah mendapat persetujuan dari mayoritas anggota sidang yang sekaligus menyetujui tempat pelaksanaannya dilakukan di Indonesia pada 2014," papar Sapta Nirwandar. Forum yang disepakati bernama "the 1st OIC International Forum on Islamic Tourism".

Bagi Indonesia, potensi wisata syariah bukan hanya untuk pasar luar negeri. Tapi, juga melihat potensi wisatawan nusantara yang begitu besar dan terus mengalami kenaikan.

sumber : http://pusatdata.republika.co.id/detail.asp?id=738494
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement