REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, berencana luncurkan sukuk di Makaysia, beberapa waktu lalu. Bank of Tokyo lebih memilih untuk luncurkan sukuk di Malaysia, karena Jepang belum memiliki aturan penerbitan obligasi Islami tersebut.
Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ (Malaysia) Bhd, anggota dari bank terbesar di jepang, dikutip dari Bloomberg, berencana menerbitkan sukuk senilai 500 juta dolar AS. Bank juga membuat pernyataan, 5 Juni 2014 lalu, kemungkinan penerbitan ini adalah sukuk pertama yang menggunakan mata uang yen. Penerbitan ini, menurut Bank of Tokyo, berguna untuk memenuhi permintaan pembiayaan syariah.
Bank of Tokyo bersama Bank for International Cooperation dan the North Asian nation’s Aeon Credit Service (M) Bhd memilih Malaysia untuk menjual obligasi Islami. Bank tersebut sengaja memilih industri syariah yang kemungkinan aset perbankannya akan mencapai 3,4 triliun di 2018.
Direktur firma konsultasi, Five Pillars, Raj Mohamad mengatakan pengalaman ini akan membuka jalan lebar. Khususnya kepada institusi Jepang lain untuk mengikuti Bank of Tokyo-Mitsubishi. ''Perhatian kepada prodk syariah akan meningkat, dan menjadi sebuah kesempatan para investor untuk menanam modal di perusahaan Jepang,'' tutur dia beberapa waktu lalu kepada Bloomberg. n ichsan emrald alamsyah ed: zaky al hamzah