Jumat 20 Jun 2014 12:00 WIB

Panin Syariah tidak Ubah Bisnis Inti Pascadiakuisisi

Red:

JAKARTA — Meskipun sahamnya dibeli Dubai Islamic Bank (DIB) sebesar 24 persen, PT Panin Bank Syariah Tbk (PNBS) mengaku tidak akan mengubah core bisnis (bisnis inti). Direktur Utama Panin Syariah Deny Hendrawati mengatakan, perseroan tidak akan mengubah target yang sudah disampaikan kepada regulator. "Kami masih bisa tumbuh 40-50 persen," kata Deny seusai menghadiri rapat umum pemegang saham (RUPS) di Jakarta, Rabu (18/6).

Perseroan masih akan menggunakan strategi lama dalam pengembangan bisnisnya, yaitu fokus ke sektor produktif. Panin Syariah juga akan mengembangkan pola kemitraan dengan lembaga keuangan syariah.

Sampai Mei 2014, Panin Syariah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 3,85 triliun. Nilai ini meningkat dibandingkan akhir 2013 sebesar Rp 2,5 triliun. Dana pihak ketiga (DPK) dijaga di level Rp 2,8 triliun. Sehingga, perseroan mencatat finance to deposit ratio (FDR) di posisi yang cukup tinggi, yaitu 119 persen.

Namun, tingginya FDR dinilai perseroan masih mencukupi. Pasalnya, perseroan mencatat capital adequacy ratio (CAR) sebesar 30 persen. Meskipun demikian, sampai akhir tahun CAR dijaga di atas 20 persen, yaitu 22-24 persen. DPK ditargetkan akan tumbuh menjadi Rp 3 triliun sampai Rp 3,2 triliun. Porsinya lebih banyak di deposito. Untuk CASA, rasionya hanya 20-25 persen.

Sebelumnya, PT Panin Bank Syariah Tbk (PNBS) memproyeksikan akan masuk ke bank umum kegiatan usaha (BUKU) II pada akhir semester pertama tahun ini. BUKU II adalah bank dengan modal dasar Rp 1 triliun sampai Rp 5 triliun. "Akhir Juni ini kami mau masuk ke BUKU II," ujarnya.

Panin Syariah telah menambah modal dasarnya menjadi Rp 3,9 triliun atas persetujuan pemegang saham. Per akhir Desember 2014, Panin Syariah baru memiliki modal dasar Rp 2 triliun.

Selain itu, Panin Bank Syariah mengaku masih pikir-pikir untuk meluncurkan produk gadai emas. Deny menyatakan, perseroan masih mengkaji manajemen risiko produk tersebut. Meski demikian, produk gadai emas telah masuk Rancangan Bisnis Bank (RBB) tahun ini. "Semester kedua baru mulai kajiannya," katanya.

Sebelumnya, perseroan menyatakan gadai akan diluncurkan pada semester II tahun ini. Akan tetapi, rencana tersebut terpaksa ditunda. Memasuki semester II, Panin Syariah akan fokus untuk masuk BUKU II. Perseroan juga akan mengembangkan sistem informasi teknologi (TI) berupa layanan e-banking dan menjadi bank penerima setoran biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPS BPIH).rep:friska yolandha ed: zaky al hamzah

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement