Senin 18 Aug 2014 12:00 WIB

BSM Fokus Jaga CAR di Level 'Gemuk'

Red:

JAKARTA-- Bank Syariah Mandiri (BSM) terus berupaya menjaga kepercayaan nasabahnya. Tingkat kepercayaan nasabah terlihat dari pangsa perbankan syariah, yang tetap terjaga dan rata-rata di atas 25 persen.

Menurut Senior Executive Vice President BSM Kusman Yandi mengemukakan BSM justru mampu menjaga likuiditas dengan financing to deposit ratio (FDR) selama 2014 (Januari-Juni) rata-rata berada pada level 89,34 persen. Kondisi FDR rata-rata bank syariah pada 2014 (Januari hingga April berdasar data OJK) sebesar 99,96 persen. "Sementara, rata-rata pada periode yang sama, FDR BSM adalah 89,72 persen," ujarnya, di Jakarta, Kamis (14/8).

Kusman Yandi menekankan bahwa posisi FDR BSM per Juni 2014 sebesar 89,91 persen. Atau, menurut dia yang membawahi Direktorat Wholesale, Treasury and International Banking ini, membaik 2,29 persen dibandingkan posisi Juni 2013 sebesar 92,20 persen.

Kondisi FDR yang membaik itu karena ditopang oleh dana pihak ketiga (DPK) yang terus tumbuh. Peningkatan DPK turut memperkuat posisi likuiditas BSM. DPK BSM tumbuh Rp 3,84 triliun (year on year) atau sekitar 7,48 persen hingga semester I 2014. Nominalnya dari semula Rp 51,33 triliun per posisi Juni 2013 menjadi Rp 55,17 triliun per posisi Juni 2014.

Ia menambahkan alasan lain BSM menjaga FDR di level 90 persen. Karena berdasarkan PBI Nomor 15 Tahun 2013 tentang Giro Wajib Minimum dalam Rupiah dan Valuta Asing bagi Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah. PBI itu menyebutkan bank syariah yang memiliki FDR di bawah 80 persen tidak dapat menempatkan dana di instrumen Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS).

BSM menjaga komitmen kepada induk perusahaan Bank Mandiri untuk menjaga FDR di level 90 persen. Saat ini, BSM memelihara instrumen Bank Indonesia (SBIS, reverse repo, Fasbis) sebagai secondary reserve yang per 31 Juli 2014 tercatat sebesar Rp 6,13 triliun, sehingga dengan kondisi itu lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan likuiditas BSM.

rep:ichsan emrald alamsyah/antara ed: irwan kelana

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement