TERNATE -- Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Bahari Berkesan Ternate, Maluku Utara (Malut), memberi kemudahan kepada masyarakat, terutama pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) memperoleh pinjaman untuk pengembangan usaha.
Direktur BPRS Bahari Berkesan, Risdan Harly, di Ternate, pekan lalu, mengatakan, keberadaan BPRS itu untuk memberikan akses kepada pengusaha menengah ke bawah mendapatkan pinjaman dengan syarat mudah dan ringan. Tetapi, menurut Risdan, BPRS itu tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian, sehingga dana yang tersalurkan tersebut tetap berstatus lancar dan jika ada masalah dapat segera diatasi. "Sesuai dengan permintaan Pemerintah Kota Ternate dalam hal pelayanan kepada masyarakat kalangan bawah maka kami tetap mengutamakan pelayanan kepada mereka seiring dengan upaya memajukan BPRS ini," katanya.
Risdan berharap kepada seluruh lapisan masyarakat Kota Ternate pada khususnya dan masyarakat Malut pada umumnya untuk memberikan kontribusi terhadap kemajuan BPRS itu. Sebab, keuntungannya dapat dirasakan secara bersama.
Ia menyebutkan, BPRS itu hanya sebagai mediasi untuk memberikan bantuan dana kepada para pinjaman untuk pengembangan usaha, terutama masyarakat kalangan bawah.
Sementara itu, Bank Indonesia (BI) Perwakilan Malut meminta agar Pemerintah Kota Ternate terus mengintensifkan pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) guna meningkatkan aktivitas perekonomian masyarakat.
Kepala Perwakilan BI Malut Boediono, ketika dihubungi, mengatakan, Pemkot Ternate harus intensif mengembangkan UMKM secara berkelanjutan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Menurut dia, perbankan di Malut akan selalu memberikan dukungan kepada pemkot setempat dalam upaya pengembangan pengusaha kecil, menengah, dan koperasi di Malut melalui penyaluran bantuan modal usaha. "Semua perbankan di Malut telah menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) kepada pengusaha kecil, menengah, dan koperasi, termasuk kepada masyarakat umum yang ingin mengembangkan usaha, bahkan ada perbankan yang telah menyalurkan KUR sampai puluhan miliar rupiah," katanya.
Risdan juga berharap, Pemkot Ternate mendata koperasi yang sehat maupun koperasi yang memiliki kredit macet, sehingga dapat diambil langkah-langkah strategis dalam mendukung usaha koperasi dengan memberikan modal usaha.
Ia juga pihak perbankan selektif dalam memberikan bantuan usaha yang diajukan pengusaha kecil menengah dan koperasi, sehingga dapat terhindar dari kredit bermasalah dan macet. antara ed: irwan kelana