Jumat 19 Sep 2014 12:00 WIB

Tambahan Modal Untuk Pembiayaan

Red:

JAKARTA -- Unit usaha syariah (UUS) menegaskan, membutuhkan tambahan dana modal kerja untuk menambah pembiayaan.

Corporate Secretary Bank Syariah Bukopin (BSB) Evi Yulia mengakui, pihaknya mendapat kucuran dana segar dari Bank Bukopin sebesar Rp 200 miliar bulan Agustus 2014. Adapun pencairan dana akan dilakukan bertahap hingga akhir tahun nanti.

 

 

 

 

 

 

 

 

Foto:Republika/Prayogi

Petugas menghitung uang nasabah di?banking hall salah satu kantor cabang Bank Tabungan Negara (BTN) Syariah di Jakarta.

Diakuinya, tambahan modal kerja dari bank induk tersebut sangat penting buat pihaknya. Ini karena BSB akan melakukan ekspansi bisnis, mengembangkan teknologi informasi (TI), maupun investasi langsung asing (FDI). "Tentunya menambah modal untuk penyaluran pembiayaan," katanya kepada Republika, Kamis (18/9).

Dia menjelaskan, 85-88 persen penyaluran pembiayaan BSB untuk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Unit usaha syariah (UUS) PT Bank Victoria Syariah Tbk siap menerima suntikan dana untuk modal kerja sebesar Rp 40 miliar dari bank induk. Rencananya, dana itu akan digunakan untuk mengembangkan bisnis.

Direktur Kepatuhan PT Bank Victoria Syariah Djoko Nugroho mengatakan, rencana pemberian dana dari bank induk memang telah diintegrasikan dan disampaikan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Jika tidak ada halangan, suntikan dana itu diberikan pada triwulan akhir 2014 hingga 2015.

"Namun, itu semua bergantung pada izin dari OJK. Kami sebagai penerima dana hanya menunggu," katanya kepada Republika, di Jakarta, Rabu (17/9).

Jika OJK telah memberikan lampu hijau dan dana sudah dicairkan, pihaknya akan menggunakan dana itu untuk ekspansi bisnis yaitu pembiayaan.

"Rencana ini sesuai dengan rencana bisnis yang telah ditetapkan dan dilaporkan ke OJK. Dana itu yaitu untuk pembiayaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan komersial karena potensi UMKM sangat bagus," ujarnya.

Pihaknya memang menyasar UMKM-UMKM yang letaknya bukan di kota besar seperti UMKM di Denpasar, Bali dan Cirebon, Jawa Barat.

Sementara itu, Managing Director Finance, IT, dan syariah, Bank Tabungan Negara (BTN) Syariah Hulmansyah mengatakan, suntikan dana untuk modal kerja BTN syariah memang masih menjadi program bank induk dan komitmen itu sudah dituangkan dalam rencana bisnis bank (RBB) maupun rencana kerja bank (RKB). BTN, kata dia, akan memberikan dana untuk modal kerja kurang lebih sebesar Rp 200 miliar.

"Rencananya modal itu akan diberikan hingga akhir 2014 ini. Ya kami masih menunggu," ujarnya.

Saat ini, dia melanjutkan, BTN Syariah memiliki modal sekitar Rp 849 miliar dan dengan tambahan modal Rp 200 miliar dari bank induk akan menambah modal akumulasi BTN Syariah menjadi sekitar Rp 1,049 triliun.

"Dengan demikian, proses penambahan modal kerja dari bank induk untuk kami membuat rasio kecukupan modal (CAR) BTN Syariah meningkat. Meski CAR kami sudah di level aman yaitu 12-14 persen, namun dengan tambahan modal dari bank induk maka CAR kami menjadi 16-17 persen," ujarnya.

rep:rr laeny sulistyawati  ed: irwan kelana

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement