Jumat 17 Jun 2016 15:00 WIB

Maybank Bidik Aset Syariah Rp 19,5 Triliun

Red:

JAKARTA -- PT Maybank Indonesia Tbk menargetkan pertumbuhan aset syariah mencapai 20 persen (year on year/yoy) pada akhir 2016. Sehingga, aset syariah PT Maybank menjadi Rp 19,56 triliun dari posisi akhir 2015 sebesar Rp16,3 triliun.

Kepala Perbankan Syariah PT Maybank Indonesia Tbk, Herwin Bustaman, di Jakarta pada Rabu (15/6) mengatakan, untuk mencapai pertumbuhan aset tersebut pihaknya ingin mempertahankan porsi pembiayaan terbesar untuk komersial dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) sebesar 40 persen, sedangkan ritel dan korporasi masing-masing 30 persen.

"Mungkin agak konservatif dibanding pertumbuhan tahun-tahun sebelumnya, karena kita lihat market (pasar) juga masih kurang baik yang tahun ini," ujar dia. Hingga per Maret 2016, Unit Usaha Syariah (UUS) Maybank sudah mengumpulkan aset Rp16,7 triliun. Jumlah aset syariah itu menyumbang 10,4 persen dari total aset bank senilai Rp160,5 triliun per Maret 2016.

UUS Maybank masih ingin mengoptimalkan pangsa syariah dari ceruk bisnis yang dijalankan unit konvensional. Hampir seluruh lini pembiayaan Maybank konvensional sudah dirambah syariah Maybank, kecuali bisnis kartu kredit dan KPA.

Namun, agak berbeda dengan perbankan syariah lainnya, UUS Maybank sudah membidik untuk memperluas pembiayaan ke segmen infrastruktur. Akhir tahun lalu, Maybank menyalurkan pembiayaan syariah sebesar 100 juta dolar AS ke BUMN PT ANTAM (Persero) Tbk.

Untuk di sisa tahun ini, Herwin mengatakan, pihaknya sudah bersiap untuk menggenjot penetrasi pembiayaan ke debitur korporasi, termasuk korporasi infrastruktur. Apalagi, pendanaan Maybank cukup mumpuni, karena baru menyerap 25 juta dolar AS dari total pinjaman induk usaha untuk lini syariah yang sebesar 300 juta dolar AS.

"Ya makanya kita ingin coba. Masalahnya kalau korporasi itu masih baru untuk pinjam pembiayaan syariah. Kita ingin masuk ke sana. Di pipeline sudah ada beberapa, tapi belum ada kesepakatan lagi," ujarnya. Dengan pertumbuhan aset 20 persen, UUS Maybank juga mengincar pertumbuhan realisasi pembiayaan dan himpunan Dana Pihak ketiga sebesar 20 persen.

Selain itu, akan dilakukan transaksi lindung nilai (hedging) valuta asing berbentuk syariah pada Juli mendatang, dengan nilai 45 juta dolar AS. Ia mengatakan bahwa transaksi lindung nilai syariah pada bulan Juli 2016 merupakan satu dari rangkaian transaksi hedging yang akan dilakukan di sisa 2016. "Kami mau beli forward sebesar 45 juta dolar AS Juli nanti," ujarnya.

Per Maret 2016, pembiayaan syariah Maybank sudah tumbuh 25,4 persen menjadi Rp 9,3 triliun, sementara simpanan tumbuh agresif 70,1 persen menjadi Rp 7,8 triliun pada Maret 2016. Laba bersih yang dikantongi perusahaan melonjak 73 persen menjadi Rp 125 miliar. Dengan aset Rp 16,7 triliun, UUS Maybank menjadi UUS terbesar di Indonesia.    rep: Fuji Pratiwi/antara, ed: Ichsan Emrald Alamsyah 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement