Jumat 04 Jul 2014 16:00 WIB

Jalur Tol bagi Peretasan

Red:

oleh:Siwi Tri Puji B -- Berbarengan dengan pengumuman resmi Microsoft bah wa mereka ‘cuci tangan’ dari Windows XP, muncul tanda yang sedikit menakutkan dalam si tus mereka. Ada kotak hijau dengan latar ungu, yang memberikan beberapa saran bernas tentang artinya: ‘Anda harus mengambil tindakan segera’.

Akhir dukungan mengacu pada tanggal ketika Microsoft tidak lagi menyediakan perbaikan otomatis, update, atau bantuan teknis online bagi sistem operasi yang terdiri dari 45 juta baris kode yang diperkenalkan pada tahun 2001 itu. Tanpa dukungan Microsoft, Anda tidak akan lagi menerima update keamanan yang dapat membantu melindungi PC Anda dari virus berbahaya, spyware, dan software berbahaya lainnya yang dapat mencuri informasi pribadi Anda sewaktuwaktu.

"Sungguh kesepakatan yang mengejutkan," kata Jaime Blasco, kepala tim pe ne litian kerentanan di perusahaan keamanan AlienVault. Serangan terhadap sistem operasi ini, katanya, sangat besar. Be gitu dukungan berakhir, maka berarti ke ren tanan apapun tidak akan ditambal oleh Microsoft. Pengguna yang bakal dirugikan.

Bagi industri, jelas bukan ancaman main-main. Banyak sistem kontrol industri yang infrastruktur nya dibangun di atas sistem XP. Kalangan pemerintahan dan perbankan juga terimbas penghentian layanan ini. Saat ini, masih terdapat sekitar 500 juta komputer di kantor-kantor seluruh dunia yang berjalan dengan platform sistem operasi (OS) Windows XP.

Sementara di sektor perbankan, jutaan ATM di seluruh dunia juga menjalankan sistem operasi yang sama. "Meningkatnya serangan malware terhadap sistem online perbankan dan tidak adanya lagi dukungan Windows XP akan mem bawa masalah besar," ujar Chris topher Budd, Threat Communications Manager dari perusahaan keamanan maya Trend Micro.

Sektor lain yang perlu dikha watir kan adalah kesehatan. Sekitar 10 persen dari penyedia layanan kesehatan, dari rumah sakit hingga ke ruang praktik pribadi dokter, umumnya masih menggunakan XP. Ba gi penjahat cyber sungguh se buah informasi yang berharga ter kait kondisi pasien yang tengah di tangani.

"Data pasien dijual 10 kali lebih banyak daripada data kartu kredit tradisional di pasar gelap, karena informasi tersebut dapat menghasilkan uang dengan cara yang lebih," kata Sam Glines, chief executive dari Norse Corp, perusahaan pelacakan dan analisis cyber. "Begitu dukungan ke aman an dihentikan, skala serangan dan skala pelanggaran dipastikan bakal me ningkat secara dramatis."

Memang, Windows XP akan ma sih bisa berfungsi, namun tanpa du kungan apapun dari Microsoft, termasuk update keamanan yang biasa nya dirilis oleh Microsoft setiap bulan. Namun tanpa update keamanan, ter buka bagi peretas untuk mengeksploitasi, membuat pengguna rentan terhadap virus dan malware yang bisa me naruh informasi mereka pada risiko.

"Penjahat cyber akan menjadi sangat bersemangat mengeksploi tasi kerentanan apapun yang telah berhasil mereka identifikasi," kata Stefano Tiranardi, spesialis perlindungan informasi di Symantec Ka na da, mengatakan kepada Global News.

Pengguna XP juga mungkin mengalami masalah kinerja, terutama karena OS yang usang biasanya tak memiliki pembaruan perangkat lunak. Beberapa PC, terutama yang lebih tua, mungkin menjadi rentan terhadap crash. Di sisi lain, komputer baru tidak dapat bekerja dengan perangkat lunak yang lebih tua.

Menurut salah satu perusahaan keamanan software, pengguna Windows XP akan enam kali lebih mungkin menjadi korban serangan malware dari pengguna Windows 7. Tapi Tiranardi berpendapat bahwa beberapa pengguna tidak akan sadar akan risiko keamanan karena mereka tidak up to date dengan ke amanan komputer mereka.

"Di sisi konsumen, tingkat risiko mereka tidak akan secara dramatis berdam pak karena alasan sederhana bah wa mayoritas konsumen secara historis tidak pandai menerapkan patch bahkan ketika Microsoft menyediakannya," katanya.

Kabar baiknya, jika pengguna masih tidak bersedia untuk mengupgrade komputer mereka ke Win dows 7 atau 8, atau membeli software baru segera, masih ada cara untuk melindungi terhadap virus. Microsoft akan tetap memberikan update untuk perangkat lunak antimalware gratis yang disebut ‘Microsoft Security Es sentials’ sampai Juli 2015. Tetapi perusahaan memperingatkan akan menawarkan perlindungan yang terbatas.

Pengguna XP juga dapat melindungi mesin mereka dengan software anti-virus pihak ketiga. Namun solusi anti-virus malware untuk sistem operasi usang terbatas selain efektivitasnya juga diragukan. "Sama seperti menggunakan obat usang, tentu bukanlah praktik yang baik," kata Tiranardi. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement