Selasa 26 Aug 2014 12:00 WIB

Sang Jenius Sempat Frustrasi

Red:

Banyak yang menganggap Louis van Gaal pelatih jenius dengan prestasi besar. Karena itu, dia cocok menangani tim besar sekelas Manchester United (MU). Pelatih besar bertemu tim besar, tentu menghasilkan karya besar. Begitulah harapan para pemain, para fan, pendukung, dan pemilik klub Setan Merah.

Mereka tentu menaruh harapan besar pada sang manajer. Karena itulah, para fan meminta dia agar cepat membeli pemain incarannya, jangan lagi terlambat. Mereka juga meminta pemilik klub agar tak lambat memberikan izin pembelian pemain.

Sayang, beberapa pemain hebat yang diincar MU sudah telanjur berlabuh ke klub lain. Namun, Van Gaal mengaku masih mempunyai rencana cadangan. Meski demikian, mantan pelatih tim nasional Belanda pada Piala Dunia 2014 ini mengaku sempat frustrasi karena gagal mendapatkan Toni Kroos, Mats Hummels, dan Thomas Vermaelen pada musim panas ini.

Praktis kini Van Gaal hanya memiliki waktu tersisa tujuh hari untuk mendapatkan pemain lainnya sebelum batas waktu penutupan pada 1 September mendatang. Dengan tenggat yang mepet ini, dia sudah mendapatkan pemain bertahan Argentina yang bermain di Sporting Lisbon, Marcos Rojo, dengan nilai kontrak 16 juta poundsterling. Rojo diplot untuk mengganti Hummels atau Vermaelen yang lebih memilih klub lain ketimbang MU.

Rojo menandatangani kontrak bersama MU selama lima tahun. Ada konsekuensi dari pembelian pemain berusia 24 tahun tersebut. Gelandang MU Nani harus pindah ke klub Portugal tersebut. "Bermain dengan klub terbesar dunia adalah impian saya," ujar Rojo menanggapi kontraknya dengan Setan Merah, yang akan menggunakan seragam bernomor punggung lima.

"Marcos (Rojo) pemain bertahan yang hebat," ungkap Van Gaal. "Dia bisa bermain sebagai bek sentral maupun bek kiri."

Gaal juga mengaku masih mengincar pemain Real Madrid Sami Khedira. Dia tahu Khedira menolak tawaran perpanjangan kontrak dari bos Madrid Carlo Ancelotti. Khedira sepertinya tahu posisinya akan terancam setelah Madrid mendatangkan Kroos dengan nilai kontrak 12 juta poundsterling. Namun, MU juga harus bersaing dengan Arsenal yang juga tertarik memboyong Khedira.

Sepertinya Madrid sudah tak terlalu ngotot mempertahankan Khedira agar tetap berada di Santiago Bernabeu. Namun, El Real masih berusaha menarik ulur Angel Di Maria yang diminati banyak klub, termasuk MU.

"Dia (Sami Khedira) sudah menolak menandatangani kontrak baru dan dia sebenarnya masih memiliki ikatan satu tahun lagi," ujar Ancelotti. "Di Maria masuk dalam bursa transfer musim panas ini dan dia juga menolak memperbarui kontraknya. Klub saat ini sedang berusaha mencari solusi baginya."

"Bila dia (Di Maria) masih berada di sini sampai bursa transfer ditutup, dia akan melanjutkan karier bersama kami, seperti yang dia lakukan musim lalu tanpa masalah," lanjut Ancelotti.

Fan MU tentu akan kecewa bila Van Gaal gagal membawa Di Maria ke Old Trafford. Saat ini, manajer yang sudah genap berusia 63 tahun ini membutuhkan pemain yang kuat di lini tengah dan pertahanan.

Van Gaal ingin mengontrak Kroos, yang juga dikejar oleh mantan bos United David Moyes, tetapi ia bergabung dengan Real Madrid dengan kontrak 25 juta poundsterling. Vermaelen yang juga diincar MU malah memilih pindah dari Arsenal ke Barcelona dengan nilai pembelian 15 juta poundsterling.

Mengapa banyak pemain yang menolak bergabung dengan MU? Beberapa analis melihat MU kurang sigap, kalah cepat dengan klub-klub lain. Tawaran MU pun kurang menggembirakan.

Selain itu, posisi MU yang tak berlaga di kancah Eropa juga membuat banyak pemain malas bergabung dengan klub ini. Inilah yang membuat pemain sekelas Thomas Muller pun akhirnya lebih memilih tetap bertahan bersama Bayern Muenchen ketimbang merumput di Liga Inggris bersama MU.

Meski demikian, Van Gaal berpengalaman membangun tim kuat. Prinsipnya, dia tak akan mengumpulkan superstar, tetapi membangun kekuatan tim dari masing-masing pemain. Cara ini sepertinya mirip dengan yang dilakukan legenda hidup MU, Sir Alex Ferguson.

Sir Alex terkenal paling tak suka ada pemain bintang di timnya. Apalagi, bila pemain tersebut merasa sudah besar, mengaku banyak kontribusi, dan akhirnya sering berulah.

Saat membesarkan MU, Fergie terbukti tak ambil pusing saat menjual Jaap Stam karena sering mengkritik aturannya. David Beckham juga dijual karena bengal. Cristiano Ronaldo ketika memperlihatkan tanda-tanda sebagai pemain bintang pun akhirnya dilego ke Real Madrid dengan harga yang fantastis.

"Jika Anda tidak tahu bagaimana membuat para pemain berbakat bisa menjadi yang terbaik, itu membuang-buang waktu Anda," ujar Van Gaal menanggapi sikapnya yang tak terlalu agresif mencari pemain bintang. Baginya, lebih penting membangun kekuatan tim dari seluruh individu ketimbang mengandalkan beberapa pemain.  ed: rakhmat hadi sucipto

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement