Selasa 07 Oct 2014 16:00 WIB

Revolusi Payung

Red:

Oleeh: Siwi Tri Puji B (wartawan republika) -- "Kami tidak takut Pemerintah Cina," kata Kusa Yeung, seorang copywriter berusia 24 tahun. Tengah malam di pengujung September, ia membantu untuk mendistribusikan air kepada sesama pengunjuk rasa di sudut Kota Hong Kong. "Kami berjuang untuk demokrasi yang adil."

Yeung bukan aktivis. Dia hanya pegawai biasa, bergaji rata-rata. Namun, ia mengklaim diri sebagai Hong Kong-er sejati. Demonstrasi mahasiswa yang dimulai bulan lalu menyulut rasa ke-Hong Kong-annya. "Saya tak rela demokrasi dirampas," katanya.