Jumat 18 Jul 2014 12:00 WIB

Menanti Kebangkitan PC Kembali

Red:

Masa kebangkitan personal computer (PC) kembali menyeruak seiring kematian Microsoft Windows XP. Tahun 2014 ini diprediksi akan menandai bergairahnya kembali pasar PC global.

Direktur Riset lembaga survei Gartner, Ranjit Atwal, di laman the Inquirer mengatakan, sistem operasi yang digantikan oleh Windows 7 dan Windows 8 bakal menjadi faktor kuat yang mendorong kenaikan pasar PC. Lantaran banyak perusahaan yang melakukan migrasi dari sistem Windows XP.

Pasar PC dengan klasifikasi desktop, notebook, dan perangkat ultramobile premium, seperti tab PC dan laptop hybrid diprediksi Gartner bakal mengalami kenaikan hingga lima persen tahun ini dibanding 2013. Meski secara keseluruhan, pertumbuhan pasar PC masih negatif, angkanya cenderung membaik dari minus 9,5 persen pada 2013 menjadi minus 2,9 persen pada 2014.

Sementara pasar PC tradisional yang hanya mencakup PC dan notebook bakal tetap mengalami penurunan yang diprediksi sebesar 6,7 persen pada 2014. Berlanjut lagi penurunan 5,3 persen pada 2015 kelak.

"Faktor pembangkit gairah PC juga karena penjualan tablet diprediksi akan melambat menjadi 256 juta unit pada 2014," kata Atwal. Jumlah itu masih lebih tinggi 23,9 persen dibandingkan 2013. Padahal sebelumnya, perangkat mobile ini membuat komputer PC 'tradisional' kehilangan daya saingnya.

Melihat pergeseran tren pasar tadi, raksasa chip yang produknya dipakai oleh kebanyakan pabrikan komputer desktop, Intel mencoba mendukung. "Ada sejumlah produk baru tahun ini yang akan mengembalikan gairah ke desktop," ujar Direktur Pemasaran Intel untuk Wilayah Asia Pasifik dan Jepang, Anuj Dua.

Ia menyebutkan contoh sejumlah form factor desktop yang berbeda dari tipe tower PC konvensional. Seperti PC tipe all-in-one, yang mampu memukai konsumen karena bisa difungsikan sebagai PC desktop ketika dibutuhkan dan TV ketika diinginkan.

Intel juga tengah mengembangkan PC dengan form factor mungil berupa Next Unit Computing atau NUC. Kelas perangkat ini diklaim berkinerja lebih tinggi dibandingkan PC konvensional, namun dalam kemasan yang jauh lebih ringkas.

Belakangan ini, Dua menilik, memang tak banyak teknologi anyar yang muncul di segmen desktop. Namun, keadaan itu disebutnya bakal segera berubah. "Ada banyak inovasi baru yang sedang dikembangkan di desktop," paparnya.

Situs Ibtimes juga menulis, pekan lalu, walaupun pengapalan PC turun menjadi 308 juta unit pada 2014, yang sebelumnya 317 juta unit, penjualan diperkirakan naik kembali menjadi 316 juta unit menjelang pergantian tahun nanti. Kenaikan pengapalan PC itu lantaran peningkatan atau upgrade pada software.

Sementara pengapalan tablet naik menjadi 256 juta unit pada 2014 dibandingkan 2013 sebesar 206 juta unit. Pada 2015, pengapalan tablet diprediksi  menjadi 320 juta unit.

Perubahan tren tadi diperkuat oleh laporan IDC tentang komputer tablet. Perusahaan riset itu menyebutkan, penjualan komputer tablet akan jauh melampaui penjualan PC di seluruh dunia pada 2018.

Tetap unggul

Untuk 2014, kendati penjualan PC menurun dan komputer tablet membaik, IDC memperkirakan tablet belum bisa melampaui penjualan PC. Analis IDC mengatakan, sekitar 295,9 juta PC terjual dan 260,9 juta tablet laku pada 2014. Baru pada 2015 penjualan tablet diprediksi mencapai 300,7 juta dan melampaui jumlah penjualan PC yang jadi 293,5 juta.

"Sementara banyak yang berpendapat tablet akan menjadi 'PC baru', ternyata kita belum sampai pada titik bahwa tablet mengalahkan penjualan PC," ungkap Atwal.

Melihat prospek tadi, Samsung tak ragu meluncurkan dan mem-branding ulang produk ATIV Book 9 Lite sejak awal 2014. "Kalau dilihat dari permintaan, sebenarnya pasar notebook masih tetap tumbuh di Indonesia walaupun di Asia Tenggara agak menurun secara global. Tapi, penetrasi pasar kami masih kecil untuk notebook," ujar IT Business Director PT Samsung Electronics Indonesia Sung Khiun.

Jika dibandingkan dengan kuartal ke-3, biasanya pasar PC akan bertumbuh minimal 30 persen pada kuartal ke-4, karena peak season. Khiun memprediksi, pertumbuhan sektor notebooknya bisa lebih dari 50 persen di tahap awal pengenalan pasar.

Produsen lainnya, Asus bahkan mengklaim berhasil menguasai pangsa pasar notebook hingga  32,6 persen pada akhir Mei 2014. "Ini menjadi raihan pertama sejak Asus memasuki lini bisnis ini di Indonesia pada 2007," kata Country Product Group Leader Asus Indonesia Juliana Cen.

Mencermati para kompetitornya, Presiden Direktur HP Indonesia Subin Joseph mengatakan, tengah memantau perkembangan pasar. Raksasa teknologi ini mengaku ingin memastikan ekosistem yang akan dimasukinya sudah dalam taraf memadai. Dengan begitu level user experience yang diharapkan dapat terpenuhi. "Kami menunggu perkembangan ekosistem. Semua itu berujung pada user experience yang diharapkan," ujar Joseph. rep:indah wulandari  Ed:khoirul azwar

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement