Biji Kopi Indonesia adalah judul film dokumenter yang mengisahkan perjalanan kopi Indonesia. Film yang bercerita tentang awal kedatangan biji kopi yang dipercaya dibawa oleh kolonial Belanda, penyebarannya, hingga memunculkan tradisi unik masyarkat Indonesia dalam menikmati kopi.
Kopi dipercaya dapat membuat melek mata sang peminumnya. "Sama seperti kopi, mudah-mudahaan film ini akan membangkitkan produksi film negara (PFN) lagi. Semoga, film ini bisa memelekkan keidentitasan kita," kata Budi Kurniawan, sutradara Biji Kopi Indonesia ketika mengomentari film garapannya itu, beberapa waktu lalu.
Film berdurasi 65 menit ini juga membuka mata para penontonnya bahwa kopi Indonesia yang berkualitas dan diakui masyarakat belahan dunia lain justru petaninya malah tidak sejahtera. Mereka tidak bisa menikmati hasil keringat dan kerja keras mereka sendiri dalam menanam, memanen, dan mengolah biji kopi.
Biji Kopi Indonesia atau Aroma of Heaven merupakan film dokumenter produksi Perum PFN yang berkolaborasi dengan BudFilm, Traffic Production, dan GoodNews Film.
Shelvy Arifin, direktur utama Perum PFN mengatakan, film ini diharapkan tidak hanya dapat membawa nilai positif bagi masyarakat Indonesia. "Harapan saya, film ini juga dapat menjadi maskot PFN untuk bisa bangkit kembali," ujar Shelvy kepada Republika, usai Press Screening di Blitz Megaplex Grand Indonesia, pekan lalu.
PFN sebagai salah satu BUMN memang telah lama mati suri, yaitu sejak 1992. Padahal, menurut Shelvy, pada 1980 PFN merupakan salah satu perusahaan yang memiliki laboratorium film terbesar di Asia Tenggara. "Kemudian, dengan adanya alih teknologi dari film seluloid ke film digital, kemudian disetop APBN dan lain-lain, akhirnya membuat PFN terhentilah produksinya," jelas dia.
Saat ini, untuk mengatasi masalah biaya produksi yang harus didapat secara mandiri, PFN bekerja sama dengan banyak pihak. Sudah ada beberapa produksi film yang disiapkan dalam waktu dekat, termasuk rencana untuk membuat satu liputan lanjutan tentang kopi Indonesia yang lebih mendalam.
"Awal tahun depan, target menayangkan film animasi tiga dimensi Unyil. Film layar lebar juga 2015 produksi satu, dokumenter juga tahun depan satu lagi," kata Shelvy.
Dilihat dari lamanya PFN tidak berproduksi, tidak heran jika Biji Kopi Indonesia menjadi harapan berbagai pihak sebagai penanda kebangkitan perusahaan yang telah beberapa kali berganti nama tersebut.
rep: c82 ed: dewi mardiani