Siti Julaiha duduk termenung di depan reruntuhan bangunan rumahnya. Tatapan matanya kosong. Ia terlihat masih shock mendapati rumahnya di Kedaung, Kecamatan Pamulang, Tangerang Selatan, luluh lantak diamuk angin kencang, Jumat (12/6) malam.
Rumah yang menjadi tempatnya dan tiga anaknya bernaung tidak kuat menahan terpaan angin dan hujan yang datang. Saban hari, ia bekerja sebagai buruh mencuci baju. Ia memiliki dua anak kembar berusia 15 tahun. Mereka tidak sekolah ataupun bekerja. Anak tertuanya menjadi pedagang kecil di pasar dengan hasil uang yang tak tentu.