Tingkah polah kocak identik dengan mahasiswa seni sehingga tak heran acara diselenggarakan institusi seni selalu penuh "kegilaan". Contohnya, ajang Bluzzukan Bues Betawi yang dihelat Sekolah Pascasarjana Institut Kesenian Jakarta (IKJ), Kamis (26/6) malam, bertempat di pelataran Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat.
Hajat Bluzzukan Blues Betawi merupakan pementasan kolaborasi mahasiswa pascasarjana IKJ dengan praktisi seni non-akademis dari kampung-kampung Jakarta. Namun, di luar pertunjukan utama tersebut, acara dimeriahkan mahasiswa tingkat awal dari berbagai jurusan di IKJ, seperti Jurusan Seni Rupa, Teater, Sinema, dan lain-lain.
Memasuki arena kegiatan, pengunjung disambut aksi dan instalasi seni yang menggelikan. Misalnya, beberapa orang yang bergaya tukang ojek, dengan rompi, helm, dan kacamata, menarik-narik pengunjung. "Bang, ojek, Bang... Ayo, Bang...," bujuk mereka beramai-ramai kepada salah seorang pengunjung. Si pengunjung yang menjadi korban pun menghindar sambil tersenyum salah tingkah.
Namun, ada pengunjung yang meladeni mereka, lantas ia meminta berfoto bersama tukang ojek gadungan tersebur. Sayangnya, mahasiswa urakan itumenolak diajak berfoto. "Waduuuh, maaf, Bang, kami tukang ojek bukan model. Enggak bisa, enggak bisa," kata mereka dengan gaya konyol.
Terdapat sepasang muda-mudi hilir mudik di antara pengunjung sambil berdebat dan memaki, seperti suami-istri terlibat pertengkaran. Ada seorang pria bertelanjang dada dengan setengah badannya masuk ke drum. Ia bergaya sedang mandi, lengkap dengan badan basah dan rambut dipenuhi busa sampo. Ia pun tersenyum setiap kali ada orang meminta berpose dan mengambil gambarnya.
Selain mereka, banyak peran aneh lainnya. Ada yang berdandan banci dengan busana seksi. Kawanan banci palsu, salah seorang di antaranya bahkan berkumis, itu menggoda pengunjung dengan jenaka. Ada dua orang bertelanjang dada duduk dengan gaya bertapa tanpa bergerak. Ada juga yang berlagak mati di lantai. Pada papan yang terpasang di depan mereka tertulis "Mati Gara-Gara Tiga Bulan gak Bayar Uang Kuliah".
Tidak kalah konyol, ada seorang pemuda terikat pada tiang listrik, sedangkan pada poster di bawah kakinya tertulis "Dia Nggak Salah Apa-Apa". Lalu, ada juga yang bergaya tukang mincing, pemulung, penjudi, dan masih banyak lagi. Selain peran aneh, mereka membuat instalasi seni lucu, salah satunya bertuliskan "Mohon Doa Restu di Sini akan Dibangun Masjid".
Namun, tidak semua ekspresi seni dihadirkan bersifat lelucon. Ada juga yang serius, di antaranya mobil Metro Mini dihias motif warna-warni sehingga terlihat cantik. Ada pemutaran video yang ditembakan ke dinding gedung serta ada juga yang memainkan wayang dalam kotak berlayar putih.
Mengemban tugas memeriahkan kegiatan, aksi seniman muda itu membuat pengunjung terhibur. Acara utama berlangsung meriah, disaksikan ratusan orang yang duduk melingkar di area teater terbuka.rep:c54 ed: dewi mardiani