TANGERANG - Dinas Pertanian Tangerang meminta masyarakat mewaspadai beredarnya daging gelonggongan atau bercampur daging celeng alias babi hutan. Guna mengantisipasinya, Dinas Pertanian melakukan pengecekan.
"Kita melakukan tes kesehatan hewan di pasar tradisional maupun modern. Alhamdulillah, hasilnya negatif," kata Kepala Sub Bidang Peternakan Pemerintah Kota Tangerang Ibnu Ariefyanto saat ditemui Republika di kantornya, Kamis (3/7).
Ibnu memastikan stok daging sapi mencukupi hingga Lebaran. "Untuk daging sapi, kita punya banyak stok di tingkat pemasok maupun penjual," kata Ibnu.
Dikatakannya, para pemasok maupun penjual rata-rata menyembelih 60-70 ekor sapi per hari di Rumah Pemotongan Hewan (RPH). Sedangkan soal harga, pemerintah tidak bisa mengintevensi lantaran harga daging sapi tergantung pada mekanisme pasar.
Selain daging sapi, Kepala Dinas Pertanian Iis Aisyah Rodiah menggaransi ketersediaan stok pangan Kota Tangerang aman. "Jumlah kebutuhan bahan pangan, misal, sembako, berdasarkan pengalaman tahun lalu, jika dihitung dengan jumlah stok bahan pangan yang ada tergolong aman," kata Iis Aisyah, Kamis (3/7).
Iis mengatakan, pihaknya melakukan pengawasan terhadap stok pangan di pasar tradisional maupun modern di Kota Tangerang. Tujuannya mengantisipasi kelangkaan yang mungkin terjadi selama Ramadhan. Termasuk penggunaan zat kimia berbahaya pada bahan makanan.
Dari hasil pemantauan yang dilakukan dinas pertanian di pasar tradisional maupun modern, ditemukan penggunaan zat formalin sebagai bahan pengawet. "Sebagian besar jumlahnya sedikit, namun penjual yang ketahuan menggunakan formalin akan kita bina," kata Iis. rep:c80 ed: karta raharja ucu