BALAI KOTA — Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mempunyai sejumlah harapan kepada presiden terpilih. Salah satunya ia menginginkan presiden terpilih meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia.
"Siapa pun yang menang memiliki kewajiban untuk mempersiapkan dan meningkatkan SDM kita dengan baik dan matang karena pada 2025 nanti kita akan menghadapi bonus demografi," kata Ahok usai mecoblos di Muara Karang, Jakarta Utara, Rabu (9/7).
Foto:Republika/Yasin Habibi
Basuki Tjahaja Purnama(Ahok)
Menurut Ahok, partisipasi Indonesia sebagai salah satu Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sangat menuntut SDM berkualitas baik, matang, dan profesional dalam bekerja. "Contoh kecil, saat ini sudah banyak orang Thailand yang belajar bahasa Indonesia, bahkan ada juga yang sudah mempelajari teknik-teknik dagang di Indonesia," ujarnya.
Pria berusia 47 tahun itu melanjutkan, "Hal-hal seperti inilah yang harus diantisipasi. Jangan sampai kita ketinggalan."
Selain menyangkut SDM, Ahok juga mengharapkan agar ke depannya hubungan sekaligus koordinasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah semakin terjalin dengan baik. "Apalagi, kita punya banyak sekali rencana untuk membangun berbagai infrastruktur di Jakarta, seperti membangun bandara baru, pelabuhan, reklamasi pulau, transportasi, dan lain-lain. Kita harap koordinasi dengan pemerintah pusat semakin baik," kata Ahok.
Mantan bupati Belitung Timur ini mengaku tidak terlalu mempersoalkan siapa yang akan menjadi presiden dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2014. "Siapa pun presidennya tidak jadi masalah, baik Prabowo-Hatta atau Jokowi-JK, yang penting gampang diajak komunikasi," ujar Ahok. Ia pun melanjutkan bahwa dirinya juga sudah mengenal para capres-cawapres, jadi nanti tinggal mengoordinasikan saja.
Pelaksanaan Pilpres 2014 pada 9 Juli 2014 diikuti dua pasangan capres dan cawapres, yaitu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK). Ditanya kemungkinan bakal menjadi gubernur DKI jika Jokowi terpilih menjadi presiden Indonesia periode 2014-2019, Ahok mengaku tidak memiliki persiapan khusus dari jabatannya saat ini sebagai Plt Gubernur.
Sebab, selama sebagai Plt Gubernur, ia telah melakukan fungsinya sebagai Gubernur DKI Jakarta. "Biasa saja tuh, memang apa bedanya jadi Plt sama gubernur? Sama aja kan, yang pasti aku enggak perlu marah-marah lagi kalo jadi gubernur. Tinggal copot aja," ujar mantan Bupati Belitung Timur tersebut.
Namun, Ahok enggan berandai-andai sebelum pengumuman resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU). "Siap, jadi presiden aja aku siap, kok," canda Ahok kepada wartawan di Balai Kota, Kamis (10/7).
Jika nanti naik pangkat menjadi gubernur, mantan anggota DPR itu mengaku akan melanjutkan sejumlah program yang telah disusun sebelumnya. Program kesejahteraan rakyat, seperti pembangunan rumah susun (rusun), kampung deret, dan transportasi massal DKI Jakarta akan menjadi prioritasnya.
Untuk kebijakan transportasi massal di Jakarta, Ahok juga akan mendorong PT Transjakarta sebagai pengelola bus Transjakarta untuk mempercepat pengadaan bus Transjakarta. Selain itu, pemprov juga akan mengawal proyek yang tengah berjalan, yakni Mass Rapid Transit (MRT) agar diupayakan rampung sesuai target, yakni 2017.
Sedangkan, kelanjutan proyek monorel yang dipegang PT Jakarta Monorail (PT JM) akan ditentukan dalam waktu dekat. Sebelumnya, PT JM diberi tenggat waktu selama tiga bulan terhitung dari Mei untuk memenuhi kriteria yang diajukan Pemprov DKI. "Pokoknya kalau PT JM enggak bisa menuhin permintaan kami, ya kita putus, yang pasti kami mau bangun MRT," kata mantan anggota DPR RI tersebut.
Sembari menjalankan program tersebut, satu hal yang paling ia prioritaskan, yakni membenahi birokrasi di lingkungan Pemprov DKI Jakarta. Soalnya, hal tersebut merupakan pendukung utama untuk menyukseskan program yang tengah direncanakan Pemprov DKI.
"Maunya kita itu buat PNS bisa profesional dan beriwabawa seperti swasta, baru soal rakyat, bicara soal kesejahteraan, UMKM, dan sebagainya," ujar Ahok mengakhiri. rep:c63 ed: karta raharja ucu