Rabu 20 Aug 2014 12:00 WIB

Unas Kembali Digeledah

Red:

PASAR MINGGU -- Universitas Nasional bakal menggelar tes urine bagi seluruh mahasiswa dan karyawan di lingkungan kampus. Tes urine itu digelar menyusul ditemukannya sejumlah paket narkoba di kampus yang terletak di Pasar Minggu itu.

Wakil Rektor Unas Iskandar Fitri mengatakan, tes urine bakal digelar pada September mendatang. Awalnya, tes urine hanya dilakukan pada mahasiswa. Namun, tes urine juga diberlakukan seluruh karyawan dan civitas kampus.

Ia menjelaskan, ada sekitar 5.000 orang di Unas dengan perincian sekitar 4.000 mahasiswa dan 700 pegawai. Iskandar berkata, tes urine itu dilakukan sebagai upaya membuktikan bahwa pihak kampus membuka diri untuk memberantas narkoba hingga ke akarnya.

Upaya pemberantasan ini, menurutnya, akan dikembangkan terus agar kampus menjadi 100 persen bebas narkoba. Kepala Biro Administrasi Umum Unas Abdul Malik mengatakan, ke depannya Unas akan berupaya untuk memulihkan nama baik kampus dan melakukan penyaringan.

Abdul Malik mengaku bakal merelokasi semua unit UKM dan senat agar terpantau secara mudah dan terorganisasi. Gedung Serbaguna yang merupakan tempat ditemukannya tas ransel berisi ganja akan dirombak dan dijadikan sebagai perpustakaan berbasis elektronik yang modern.

Tidak hanya itu, Unas juga akan melakukan reformasi sistem pembinaan kemahasiswaan dan perbaikan sistem keamanan kampus. Ia menambahkan, alumnus yang dicurigai ataupun orang yang tidak berkepentingan, tidak diperkenankan masuk bebas lingkungan Unas. "Termasuk mahasiswa yang sudah di-drop out tidak boleh masuk area kampus," kata dia.

Unas juga telah mengundang tokoh warga sekitar agar tidak ada pikiran negatif. "Warga mendukung kampus untuk memberantas narkoba," ucap dia.

Pada Selasa (19/8), Kepolisian dan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) merazia total seisi Unas. Dari penyisiran tersebut ditemukan sejumlah temuan barang bukti berupa narkotika jenis ganja seberat 3,6 kg.

Rektor Unas El Amri Bermawi Putera mengatakan, ganja itu berupa batu maupun dalam kemasan siap jual. Temuan barang bukti berupa ganja, alat pengisap (bong), dan timbangan, disimpan dalam tas ransel berwarna hitam. Ganja dibungkus dalam kertas nasi.

Tas ransel tersebut ditemukan dari tumpukan kardus bekas di ruangan gudang perpustakaan, Gedung Serbaguna. Selain itu, ganja dalam bungkus plastik ditemukan di halaman belakang Gedung Serbaguna. Ganja dalam bentuk lintingan juga ditemukan di UKM Teater Ghanta, di samping halaman parkir Unas.

Kepala Bidang (Kabid) pemberantasan narkoba BNNP Almas Arasuli mengatakan, barang temuan berupa tas ransel itu diduga merupakan barang lama. Diduga, tas ini tertinggal pada saat dilakukan penggeledahan pertama pada 13-14 Agustus lalu. Sebab, saat itu, penyisiran belum dilakukan di seluruh area kampus.

Dalam penyisiran itu, Petugas Polres Metro Jakarta Selatan dan BNN menggunakan anjing pelacak. Kepala Satuan Narkoba Polres Metro Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Polisi Hando Wibowo, mengatakan petugas gabungan Polres Metro Jaksel dan BNN mengerahkan dua tim untuk menyisir Unas guna mencari barang bukti lain yang pernah ditemukan sebelumnya.

Tim pertama menyusuri Gedung Serbaguna sedangkan tim kedua fokus menyisir gedung Blok 3 Kampus UNAS. "Tim pertama menemukan daun ganja yang disimpan di dalam tas berwarna hitam di gudang perpustakaan, Gedung Serbaguna," ujar Hando.

Tim pertama juga menemukan alat isap sabu (bong) dan timbangan digital. "Tim kedua menemukan beberapa gram ganja dan alat kontrasepsi (kondom) di dekat Ruang Akademika Pariwisata Unas," ucap dia. Dijelaskan Hando, tim kedua menemukan timbangan di dekat pohon bambu dan menemukan ganja di dekat Studio Krem Blok 4 Kampus Unas yang menjadi tempat UKM Musik. rep:c70/ c73 ed: karta raharja ucu

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement