Sabtu 20 Sep 2014 17:24 WIB

Bantuan DKI Jangan Mubazir

Red: operator

BEKASI TIMUR -Rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menghadiahi Rp 100 miliar kepada kota-kota penyangga dinilai tidak efektif. Menurut pengamat kebijakat publik Universitas Islam 45 Bekasi Yayan Rudianto, model bantuan pembiayaan parsial itu belum tentu menyentuh kebutuhan terpenting kota-kota satelit.

Ketimbang sekadar model bantuan parsial, ia menyarankan Pemprov DKI membuat kesepa katan konsep pembangunan dengan Pemerintah Kota dan Pemerintah Kabupaten Bekasi. Menurut dosen ilmu administrasi negara Unisma Bekasi itu, kesepakatan konsep pembangunan itu dapat diterapkan dalam rancangan umum tata ruang (RUTR) di Jabodetabek.

"Konsep RUTR di Jabodetabek dapat lebih memberi kepastian arah pembangunan daripada sekadar model bantuan parsial," kata Yayan di Jakarta, Kamis (18/9). Menurutnya, konsep RUTR berlaku menyeluruh atas aspek-aspek pembangunan bagi kota-kota penyangga.

Wakil Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama optimistis DPRD DKI akan menyetujui penambahan dana bantuan untuk wilayah mitra Ibu Kota. Dana itu nantinya akan diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). "Ini kanuntuk keperluan Jakarta juga," ujar Basuki di Balai Kota, Kamis.

Ahok, begitu ia biasa disapa, menyebut, uang Rp 100 miliar yang digelontrokan DKI untuk pembangunan infrastruktur di kota-kota setelit. "Kalau benar-benar untuk menanggulangi permasalahan Jakarta, Rp 200 miliar juga saya berani.

 

Kankalau kita mau perbaiki sesuatu harus dari hulu, bukan hilir," ujar mantan anggota DPR ini.Pada Jumat (19/9), Republikamendapatkan pendapat berbeda dari pengamat tata kota Yayat Supriatna. Ia menyarankan bantuan Rp 100 miliar tersebut diperinci lebih detail. Agar, Pemprov DKI merasakan manfaat dari penggelontoran dana tersebut. "Sebaiknya diperinci kembali dalam bentuk dokumen perencanaan bersama," tutur Yayat.

Menurut Yayat, jangan sampai anggaran itu diserahkan ke masing-masing pemkot dan pemkab tanpa perencanaan bersama. Sebab, Pemprov DKI juga punya kepentingan dengan bantuan tersebut agar nilai tambah dan manfaatnya benar-benar dapat dirasakan warga Jakarta sehingga tak mubazir.

Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah berencana menggunakan bantuan itu untuk menangani masalah kemacetan, banjir, dan permasalahan perkotaan lain. rep:c57/c66/ C81, ed: karta raharja ucu

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement