Nama bir pletok mulai populer kembali pada 2000-an setelah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meresmikan kawasan Setu Babakan, Jakarta Selatan, sebagai cagar budaya. Setelah momentum itu, masyarakat mulai tertarik untuk menyusuri kembali gurat kebudayaan Betawi yang masih tersisa di Setu Babakan. Termasuk, kuliner khas Betawi yang kembali naik pamornya.
Salah satunya yang menjadi incaran adalah bir pletok, sajian khas Betawi berupa minuman berwarna kemerahan dan sedikit berbuih. Penampilannya yang serupa dengan bir, minuman beralkohol asal negeri Barat itu, menjadikannya dinamai bir pletok atau bir Betawi.
Foto:Raisan Al Farisi/Republika
Julukan 'pletok' tersematkan lantaran penyajiannya pada zaman dulu yang menggunakan media bambu sebagai gelas, 'pentung' kalau orang Betawi bilang. Di dalam pentung, bir pletok yang sudah diberi es batu lantas dikocok-kocok. "Bunyinya 'pletok-pletok'," ujar Mpok Yanti, seorang produsen bir pletok di Setu Babakan.
Bir pletok punya sejarahnya sendiri. Berbeda dengan kuliner khas lainnya yang dibuat lantaran 'kreasi rasa' suatu budaya, bir pletok punya cerita pribadinya.
Sejarawan muda JJ Rizal sempat berkisah tentang asal mula bir pletok. Menurutnya, bir pletok lahir dari keinginan masyarakat pribumi saat itu untuk menyesap kemewahan kalangan bangsawan Eropa. "Orang Belanda minum bir untuk ngangetin tubuh. Nah, orang Betawi pinter. Kita juga punya jahe dan rempah-rempah buat fungsi yang sama. Dibikinlah itu bir pletok," ujarnya kepada anggota Komunitas Bambu, kelompok pencinta sejarah di Jakarta.
Rizal menambahkan, untuk semakin meyakinkan penampilan bir pletok, ditambahkanlah kayu secang. Jadilah bir pletok yang populer. Wujud sama, fungsi sama, rasa boleh diadu, demikian kata Rizal.
Pembuatan bir pletok juga didasarkan oleh masyarakat Betawi yang mayoritas beragama Islam. Alkohol yang terkandung dalam bir pastilah haram bagi Muslim. Bir pletok menjadi solusi ampuh bagi orang Betawi yang "tak mau kalah" sama orang Belanda.
Bila ingin menikmati bir pletok asli Betawi, berkunjunglah ke Setu Babakan. Di sana hampir di setiap warung menjajakan sajian kuliner Betawi, termasuk bir pletok. Bila berniat, kunjungi pula rumah Mpok Yanti, seorang produsen bir pletok satu-satunya di Setu Babakan. Bahkan, Mpok Yanti juga bersedia berbagai resep bir pletok untuk dipraktikkan di rumah. Seru bukan? rep:c85 ed: dewi mardiani