Kamis 25 Sep 2014 13:00 WIB

Organda Bogor Dukung Konversi Angkot

Red:

BOGOR -- Ketua Organisasi Gabungan Angkutan Darat (Organda) Kota Bogor M Ischak menyambut baik sistem sif yang mengatur beroperasinya angkutan kota di Bogor. Ia menuturkan, sistem tersebut membuat setiap angkot hanya beroperasi 20 hari selama satu bulan.

Diyakini, sistem tersebut membantu Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor mengurai kemacetan di Kota Hujan itu. "Alhamdulillah, pendapatan angkot tidak mengalami penurunan," ujarnya kepada Republika, Selasa (23/9).

Ischak berpendapat, berkurangnya hari kerja otomatis membuat umur angkot lebih panjang. Sebab, kerja kendaraan tidak terlalu diforsir.

 

 

 

 

 

 

 

 

Foto:Republika/Raisan Al Farisi

Sejumlah angkot memberhentikan kendaraan nya sembarangan untuk mengangkut penumpang di Jalan Kapten Muslihat, Bogor, Senin (11/8).

Awalnya, Ischak mengungkapkan, banyak sopir angkot yang khawatir sistem sif tersebut akan mengurangi pendapat mereka. Tapi, akhirnya para sopir angkot menerima lantaran sistem tersebut dinilai lebih efektif dan efisien.

Rencana Pemkot Bogor menukar tiga unit angkutan kota dengan satu bus Transpakuan juga didukung Ischak. Sebab, rencana pemkot tersebut dipercaya bakal menurunkan tingkat kemacetan di Kota Hujan itu.

Meski mendukung, ia menyatakan, bakal berbicara dengan pemkot terkait nasib para sopir yang kemungkinan bakal menganggur jika angkotnya dikonversi ke bus. Saat ini, Ischak menyebut, angkot di Bogor berjumlah 3.412 unit, turun dari tahun sebelumnya yang mencapai 3.506 unit. rep:c84 ed: karta raharja ucu

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement