JAKARTA -- Sidang kasus pembunuhan Ade Sara Angelina Suroto dengan terdakwa Imam Ahmad Al Hafidz dan Assyifa Ramadhani, Selasa (30/9), menghadirkan saksi tukang derek Deden Hermansyah. Dalam keterangannya, Deden mengaku, menemukan mayat korban di pinggir jalan tol Bintara KM 49 ke arah Pondok Indah.
"Posisinya antara jalan aspal dengan rumput," kata Deden di ruang sidang Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, Senin (29/9).
Jenazah Ade Sara ditemukan di pinggir jalan Tol Bintara Cikunir, Kota Bekasi, Rabu (5/3) pukul 06.30 WIB. Mayat itu pertama kali ditemukan Deden. Pagi itu, Deden dan Sarwoko, sesama tukang derek, mengendarai mobil derek di jalan tol Bintara. Di tengah perjalanan, mereka berdua melihat jenazah Ade Sarah.
Foto:Republika/ Yasin Habibi
Petugas membawa berkas Hafitd dan Assyifa, tersangka kasus pembunuhan Ade Sara Angelina Suroto (19), saat tiba di Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat, Senin (23/6/2014).
Awalnya, Deden mengira jenazah tersebut adalah boneka. Ia kemudian memundurkan kendaraannya sepanjang kira-kira dua meter. Ia pun turun untuk melihat boneka tersebut. Tapi, ternyata diketahui benda itu adalah mayat dengan wajah yang menghitam dan mengenakan baju putih dan celana panjang hitam.
Sesaat setelah melihat jenazah korban, Deden mengaku, tidak mengenali jenis kelamin korban. Ia kemudian masuk ke mobil dan menghubungi polisi. Tak lama kemudian, datanglah dua petugas patroli tol menutup jenazah Ade Sara dengan kain. Lalu, dua petugas polisi lainnya juga datang. Setelah itu, saksi dan temannya pergi untuk melanjutkan pekerjaan mereka.
Deden mengaku, tidak melihat pendarahan pada tubuh korban, tapi kepala korban tampak dikerumuni lalat meski belum ada bau yang menyengat saat itu.
Masih dalam persidangan, ibu Assyifa Ramadhani ikut hadir di PN Jakarta Pusat. Ia sempat berbicara dengan orang tua korban. Awalnya, ibu Assyifa berbicara dengan Suroto, ayah korban. Setelah keduanya selesai berbicara, ia pun berbicara secara terpisah dengan ibu Ade Sara, Elizabeth.
Elizabeth mengatakan, dalam kesempatan tersebut, ia memberikan nasihat kepada ibu Assyifa agar putrinya itu jujur selama persidangan. "Bu, ngomong jujur. Ajarkan anaknya ngomong jujur," kata Elizabeth mengutip perkataanya kepada ibu Assyifa.
Dia juga sempat menunjukkan foto jenazah Ade Sara kepada ibu terdakwa. Tampak ibu Assyifa menutupi wajahnya saat menangis. Elizabeth mengaku, sengaja menunjukkan foto itu agar menjadi pelajaran atas perbuatan Assyifa kepada putrinya. Pasalnya, dalam reka ulang, keluarga korban sempat mendengar salah satu kerabat Assyifa mengatakan, "Ah, itu enggak sadis." rep:c92 ed: dewi mardiani