TANGERANG -- Pengelola Bandara Soekarno-Hatta, PT Angkasa Pura II, memastikan menutup akses pintu masuk dari arah Tangerang menuju bandara atau biasa disebut Pintu M1, Selasa (7/10) ini. Namun, Pemerintah Kota Tangerang menilai penutupan Pintu M1 itu akan sia-sia.
Penutupan Pintu M1 ini bagian dari pembangunan proyek kereta api bandara yang sudah mulai dilakukan. Pemkot menilai kemacetan di Jalan Marsekal Suryadharma akan tetap terjadi. Bahkan, jalur yang ditempuh untuk ke bandara semakin jauh. "Itu bukan solusi. Intinya, pemkot tidak setuju dengan penutupan permanen Pintu M1," kata Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah, di kantornya, Senin (6/10).
Menurut Arief, sebelum menutup Pintu M1, seharusnya AP II sudah memberikan solusi yang sebelumnya sudah dibicarakan bersama. "Kalau harus muter gitu kan jaraknya jauh. Kasihan masyarakat yang tinggal di wilayah situ," katanya.
Menurut perhitungan Arief, jika harus memutar Jalan Marsekal Suryadharma dan kemudian menyusuri jalur Perimeter Selatan, jarak menuju bandara menjadi 14 km. Padahal, jika melewati Pintu M1, jaraknya hanya enam kilometer. "Hitungan kasarnya seperti itu," katanya.
Arief berharap, jika AP II berkukuh mau menutup Pintu M1 secara permanen, ada baiknya AP2 menunggu selesainya pembangunan tol bandara yang saat ini sedang dilakukan Marga Kunciran Cengkareng (MCR).
Namun, Arief mengakui, uji coba yang akan dilakukan besok memang sudah melalui persetujuan pemerintah melalui Dinas Perhubungan Kota Tangerang. "Kalau uji coba, kita biarkan dulu. Namanya juga lagi berusaha. Tapi, jika untuk ditutup permanen, kita tidak setuju kalau nantinya mempersulit masyarakat," ucap dia.
PT Angkasa Pura II akan melakukan uji coba menutup akses pintu masuk dari arah Tangerang menuju bandara atau biasa disebut Pintu M1 pada Selasa, pukul 10.00 WIB. Penutupan itu bagian dari pembangunan proyek kereta api bandara yang sudah mulai dilakukan.
"Kita akan uji coba dulu untuk besok, kalau misalkan tidak menyebabkan kemacetan kita pertimbangkan untuk menutup secara permanen," kata Manajer Humas dan Protokoler Angkasa Pura II Yudis Tiawan.
Yudis menjelaskan, resmi ditutupnya Pintu M1 membuat pengendara dialihkan melalui perimeter utara dan selatan. Uji coba itu membuat seluruh akses masuk ke Bandara Soekarno-Hatta yang biasa melintasi Pintu M1 tidak lagi melalui pintu tersebut dan dialihkan melalui jalur perimeter selatan.
Sementara, akses keluar dari Bandara Soekarno-Hatta ke arah Kota Tangerang dan Teluknaga dialihkan melalui perimeter utara.
Ia mengatakan pengalihan rute ini berkaitan dengan pembangunan proyek kereta bandara dan merupakan tindak lanjut dari hasil inspeksi gabungan di jalur perimeter utara dan perimeter selatan, yang melibatkan PT Angkasa Pura II (Persero), Dinas Perhubungan Kota Tangerang, Polres Metro Tangerang, dan Polresta Bandara Soekarno-Hatta pada Kamis (2/10).
"Dengan adanya pengalihan rute tersebut, calon penumpang pesawat yang akan terbang melalui Bandara Soekarno-Hatta dari arah Tangerang diimbau untuk tiba lebih awal di bandara," himbau Yudis.
Adapun rute yang bisa dilalui dari arah Tangerang adalah dengan melewati jalur perimeter selatan dengan rute Jalan Suryadarma-jalan perimeter selatan-jalur P1 bandara (depan Kompleks Pergudangan Soewarna). Sementara, dari Bandara Soekarno-Hatta untuk ke Tangerang bisa melalui jalan P2 bandara (arah Tol Sedyatmo)-jalan perimeter utara-Jalan Suryadarma.
Bagi pelintas yang ingin ke Jakarta dari Tangerang bisa melalui Jalan Suryadarma atau Jalan Daan Mogot-Jalan Pembangungan III-Jalan Juanda-Jalan Garuda-Jalan Halim Perdanakusuma-Jalan Husein Sastranegara-Jalan Tol Sedyatmo.
Sebaliknya, pelintas yang ingin ke Tangerang dari Jakarta melalui Tol Sedyatmo-exit Tol Rawa Bokor-Jalan Husein Sastranegara-Jalan Halim Perdanakusuma-Jalan Garuda-Jalan Juanda-Jalan Pembangunan III-Jalan Suryadarma atau Jalan Daan Mogot. rep:c81/ antara ed: karta raharja ucu