REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Berkegiatan di alam bebas identik dengan aktivitas yang berbau ekstrem dan berbahaya. Olahraga yang melibatkan kontak fisik cenderung memiliki level risiko tertentu. Risiko tersebut berupa cedera, terluka, bahkan sampai menyebabkan kematian.
Tidak ada yang dapat menebak kejadian-kejadian yang berhubungan dengan alam bebas. Namun, bukan berarti kegiatan alam bebas tidak dapat dinikmati. Justru, kegiatan seperti itu bisa mengasyikan jika risiko yang ada ini dapat dimin- imalisasi.
Festival Kegiatan Alam Bebas Indonesia atau Indonesia Outdoor Festival yang digelar pada 1- 4 April 2015 di Istora Senayan, Gelora Bung Karno, Jakarta, memberikan berbagai informasi kepada para penggiat alam bebas mengenai cara-cara berkegiatan secara aman di ruang terbuka. Banyak kecelakaan yang terjadi saat berkegiatan di alam bebas disebabkan faktor kelalaian dan kecerobohan dari manusianya.
Menanamkan faktor keamanan diterapkan oleh salah satu agen wisata yang juga membuka stan di Indonesia Outdoor Festival, Dody Adventure. Tidak hanya mengejar pasar sebanyak- banyaknya, Dody Adventure tetap mengutamakan keselamatan dan keamanan bagi pelanggannya.
Menurut pemilik Dody Adventure, Dody Johan jaya, dia memiliki hak prerogatif terhadap keselamatan para pelancong yang memakai jasanya. Demi keselamatan, Dody bahkan memberikan beberapa persyaratan yang harus di penuhi mereka sesuai dengan standar operasional prosedur dalam sebuah perjalanan.
"Kami selektif dan tidak asal dalam menerima konsumen. Apabila menurut kami konsumen tidak memungkinkan untuk naik gunung maka kami akan memberikan alternatif lain atau menolaknya karena risiko berkegiatan di alam bebas sangat besar" ujar Dody.
Selain Dody Adventure, keamanan dalam berkegiatan di alam bebas juga ditekankan oleh komunitas Indonesian Biking Adventure (IBA).
Devin, salah satu anggota IBA, mengatakan, sebuah perjalanan wajib diiringi dengan perencanaan yang sangat matang.
Menabung, menyusun bujet, memilih rute dan tempat tujuan, mengumpulkan informasi dan latihan simulasi adalah hal-hal dasar yang harus dilakukan ketika ingin melakukan touring sendiri ataupun bersama-sama.
"Jangan pernah menjadikan nekad sebagai modal untuk berangkat touring. Perencanaan matang itulah yang membuat ouring menjadi nikmat," kata Devin.
Selain orang dewasa, berkegiatan di alam bebas seperti ke gunung dan pantai juga digemari oleh anak-anak. Biasanya, orang tua yang menggemari aktivitas alam secara otomatis akan menurunkan kegemarannya ini kepada buah hati. Namun, kondisi tubuh anak kecil yang rentan dengan perubahan suhu, sering kali membuat khawatir para orang tua.
Dengan diskusi yang diadakan oleh komunitas Atlas Medical Pioneer tentang First Aid for Kids di Indonesia Outdoor Festival, para orang tua yang suka berpetualang di alam bebas tidak perlu lagi khawatir membawa ikut serta anak-anak.
Joe Wim pie, Seorang dokter yang juga bergiat di Atlas Medical Pioneer mengatakan bahwa orang tua harus melakukan risk assessment sebelum melakukan kegiatan di alam terbuka bersama anak-anak.
"Kita harus membuat daftar risiko apa saja yang mungkin terjadi ketika melakukan kegiatan alam terbuka. Daftar risiko ini akan membantu kita mempersiapkan antisipasi dan solusi mengatasinya," kata Joe. c16 ,ed: Dewi Mardiani