Jumat 08 Jan 2016 13:00 WIB

Jadwal KRL Bertambah, Antrean Makin Panjang

Red: operator

REPUBLIKA.CO.ID,Jadwal KRL Bertambah, Antrean Makin Panjang

JAKARTA--PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) telah menyelesaikan program pengadaan Commuter Line atau KRL sebanyak 120 untuk untuk 2015. Terakhir, KCJ kedatangan 18 unit KRL pada Rabu (6/1). 

Dengan tambahan armada, jumlah perjalanan KRL pada 2016 bakal bertam bah.

 
Humas PT KCJ Eva Chairunissa mengatakan, konsekuensi pertambahan jadwal KRL membuat antrean masuk Stasiun Manggarai maupun Stasiun Tanah Abang bakal semakin sering terjadi.

Hanya, kata dia, PT KAI selaku induk KCJ terus berusaha menambah infrastruktur untuk memenuhi kebutuhan pengguna KRL yang semakin bertambah peminatnya.

 
\"Sejumlah stasiun juga sedang membangun infrastrukturnya, kemudian akan dibikin lagi grafik perjalanan yang baru,\" ujar Eva, Kamis (7/1).

Menurut dia, pembangunan tersebut untuk mengurangi antrean KRL saat akan memasuki stasiun transit.

Sebagai contoh, saat ini sedang dibangun jalur double double trackdari Stasiun Bekasi sampai Jatinegara.

\"Jadi, kalau perjalanan jarak jauh sudah berpisah, jumlah perjalanan (KRL) bisa ditambah,\" ujar Eva.

Selain memperbaiki infrastruktur, sambung Eva, pihaknya akan menambah rangkaian gerbong pada beberapa KRL. Kalau sekarang satu rangkaian terdiri atas delapan gerbong, mulai tahun ini diubah menjadi 10 hingga 12 gerbong. Kebijakan itu ditempuh untuk mengakomodasi jumlah penumpang yang semakin meningkat.

Juru Bicara PT KAI Agus Komarudin mengakui, penambahan jumlah kereta membuat waktu tunggu antarkereta (headway) semakin pendek. Apalagi, pada tahun ini, KCJ akan menambah secara bertahap 60 gerbong KRL.

Belum lagi, lanjut dia, jalur yang ada dipakai untuk kereta jarak jauh dan kereta barang hingga membuat antrean masuk stasiun tidak bisa dihindari.

\"Keterlambatan itu pasti tetap akan ada selama jalur yang digunakan hanya yang ada,\" kata Agus.

Dia mengatakan, KAI tak bisa menjamin tidak adanya keterlambatan jadwal kedatangan KRL. Sebagai operator, KAI juga tidak mau disalahkan lantaran penambahan infrastruktur kereta merupakan kewenangan Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub.

Agus mengatakan, langkah terbaik yang bisa dilakukan operator hanya mengatur waktu masuknya setiap kere - ta, baik itu intercitymaupun jarak jauh, ke dalam stasiun untuk mengakomodasi penumpang. 

Agus melanjutkan, solusi terbaik agar tidak terjadi antrean yang disebabkan oleh headwayyang pendek adalah dengan membangun jalur layang (elevated).

 
Langkah itu tentu bisa menghindarkan jalur dari pesilangan kereta.

KAI, kata dia, sudah pernah meng usulkan ke Kemenhub, tetapi belum ada realisasinya. \"Jadi, nggakbisa disa lahkan operasional karena memang seperti itu, jalurnya juga yang ada cuma itu,\" kata Agus.

Untuk menyiasati antrean kereta yang terlampau panjang, lanjut dia, KAI mengambil langkah menambah jumlah rangkaian kereta. Dengan begitu, jadwal keberangkatan tidak berubah, tetapi satu rangkaian KRL memiliki daya angkut lebih besar.

\"Intinya, kalau jalur masih dipakai secara bersamaan, tentu berpotensi terjadinya keterlambatan perjalanan kereta api,\" katanya. (c30/c18, ed: erik purnama putra)

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement