"Nama saya Saga. Saya adalah satu dari miliaran manusia di bumi yang terinspirasi oleh Nabi Muhammad."
Demikian pembuka film pendek berjudul Arba'in, karya siswa dan pengajar Sekolah Alam Bogor. Film berdurasi lima menit itu masuk dalam 50 besar Festival Film Mokhtar yang diselenggarakan di Paris, Prancis.
Dalam film pendek tersebut, digambarkan secara sederhana bagaimana para remaja Muslim meneladani akhlak mulia Rasulullah SAW. Tokoh utama bernama Saga, yang diperankan oleh siswa kelas tiga SMP Sekolah Alam Bogor, Rafi Sagarmatha Nuri, menjadi sentral cerita.
"Dalam film, Saga dikisahkan membaca dan mempelajari karakter Nabi Muhammad dari kitab Arba'in," ujar project leader produksi film tersebut, Fenthy Susilowati, akhir pekan lalu.
Perempuan yang menjadi pengajar di Sekolah Alam Bogor itu mengatakan, dari situlah judul film diambil. Arba'in Nawawi adalah kitab yang memuat 42 hadis pilihan yang disusun oleh Imam Nawawi.
Pengejawantahan karakter mulia Nabi Besar junjungan umat Muslim itu digambarkan dalam aktivitas sehari-hari para siswa. Misalnya, saat Saga membantu teman yang kesusahan, mendahulukan kawannya dalam beberapa urusan, bersikap santun, menebar salam dan senyum, serta hal-hal lain.
Gambaran itu disesuaikan dengan tema kompetisi, yakni "Tell us about Prophet Muhammad SAW" atau "Beritahu kami mengenai Nabi Muhammad SAW". Karya perdana para siswa tersebut diharapkan bisa memberi gambaran bagaimana kepribadian Rasulullah.
Fenthy menuturkan, proses produksi Arba'in memakan waktu selama dua pekan, antara pertengahan November hingga awal Desember 2015. Film itu akan berkompetisi melawan 15 negara lain dalam penjurian selanjutnya menuju kancah 10 besar.
Sekolah Alam Bogor juga akan melaju ke malam puncak penghargaan 16 Januari 2016 mendatang. Sebanyak 10 film yang nantinya masuk final tersebut, lima ditentukan dewan juri dan lima lainnya dipilih berdasarkan vote. "Karena itu, kami sangat membutuhkan dukungan lewat laman resmi mokhtarawards.com sementara filmnya juga bisa ditonton di laman Youtube," ucap Fenthy.
Sutradara film, Ahmad Zaki, mengatakan bahwa kekuatan dalam film tersebut ialah gambaran alami para siswa dalam kehidupan sebenarnya. Digambarkan saat para siswa bersekolah, bermain, beribadah, dan saat menghadapi permasalahan sehari-hari.
Zaki mengaku tak terlalu banyak mengatur bagaimana para pemeran beraksi. Ia membiarkan para pemain leluasa mengekspresikan ide dan kreativitasnya.
Ada 11 siswa yang terlibat dalam pembuatan film Arba'in. Mereka adalah Rafi Sagarmatha Nuri, Ibnu Mas'ud, Nurul Hana Muhtar, Inggrafirsya Amarielza M, Indra Walasia Putra, M Azzam Hanif Prasetyo, Zalfa Zahira, Muhammad Qoulan Syadid, M Dzaky Abdullah, Achmad Ravi, M Chandra Aruna P, serta seorang guru bernama Okwan Himpuni.
Selain memerankan tokoh dalam film, tim tersebut sekaligus merangkap sebagai kru. Selain Zaki sebagai sutradara, terdapat dua orang penulis naskah, yaitu Erfano dan Rafi Sagarmatha Nuri.
Dengan konsep dan sumber daya yang cukup minimalis, Zaki menganggap karya idealis itu cukup sukses. Ia memaparkan banyaknya perubahan konsep dan kejadian lucu yang terjadi selama pembuatan film. "Soal posisi sajadah saja kami berdebat, pengambilan gambar harus diulang sampai tiga kali di hari yang berbeda," ungkapnya.
Meski demikian, Zaki cukup menikmati proses produksi film tersebut. Kendala cuaca, waktu, hingga sarana tak lagi menjadi berarti.
Tantangan utama yang dihadapi Zaki yakni memvisualkan kepribadian Rasulullah SAW. Awalnya, ia tak terbayang bagaimana cara penggambaran yang sesuai.
Namun, hasil diskusi memutuskan untuk memvisualisasikannya melalui seorang tokoh. Dipilihlah seorang siswa untuk memerankan tokoh utama, yang dalam kesehariannya juga memiliki karakter yang cukup baik. "Buat saya, ini adalah pengalaman unik. Dengan konsep dan produksi minimalis, kami masih dapat menuangkan ide dalam karya bersama," kata praktisi film yang berdomisili di Jakarta itu.
Karya perdana itu menjadi kebanggaan tersendiri bagi Sekolah Alam Bogor. Apalagi, Arba'in menjadi satu-satunya hasil produksi siswa sekolah yang ikut berkompetisi dalam ajang Mokhtar Awards tahun ini.
Prestasi tersebut menuai apresiasi dari Wali Kota Bogor Bima Arya. Bima bangga karena karya para siswa Sekolah Alam Bogor diakui dunia, selain nilai plus yang membuatnya secara tidak langsung mengampanyekan Kota Bogor. "Semoga film ini dapat menginspirasi siswa dan generasi muda Kota Bogor untuk lebih berkreasi dan berprestasi," ujar Bima. n c34 ed: endro yuwanto