TANGERANG -- Ombak di perairan Laut Jawa kawasan Pantai Utara (Pantura) Kabupaten Tangerang terhitung cukup tinggi. Meski begitu, nelayan setempat tetap melaut dengan berbagai risiko keselamatan diri. "Kalau tidak melaut, dari mana dapat uang untuk memenuhi kebutuhan dapur sehari-hari," kata seorang nelayan bernama Karsim (41 tahun) di Kecamatan Pakuhaji, Tangerang, Ahad (13/11).
Karsim mengatakan, ombak tinggi tidak menghalangi nelayan untuk melaut karena desakan kebutuhan. Tetapi, para nelayan sudah menyiasati keadaan dengan cara berangkat lebih awal demi menghindari gelombang pasang.
Dia mengatakan, risiko di laut memang ada saja, tapi tetap harus dihadapi dengan persiapan yang matang, termasuk peralatan pendukung kapal dan persediaan logistik memadai. Karena itu, para nelayan tidak mengindahkan peringatan yang dikeluarkan BMKG Banten terkait larangan melaut selama dua pekan.
Karsin menjelaskan, hampir puluhan nelayan di Desa Surya Bahari, Kecamatan Pakuhaji, tetap melaut untuk mencari ikan. Sejak sepekan terakhir, sambung dia, ombak perairan Laut Jawa pada waktu tertentu mencapai 2,5 meter yang dapat membahayakan nelayan. Akibat ombak tinggi, sebagian nelayan terpaksa menambatkan perahu di bibir pantai sembari memperbaiki jala dan mencari pekerjaan lain demi kebutuhan sehari-hari.
Menurut Karsin, para nelayan memilih melaut mulai pukul 23.00 WIB atau berangkat lebih awal sekitar dua jam dari biasanya supaya tidak terkena gelombang tinggi. "Biasanya, kami mencari ikan sekitar pulau yang tanpa penghuni. Jika ada ombak besar, secepatnya menepi," katanya.
Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan (DPK) Kabupaten Tangerang Hery Wibowo mengatakan, pihaknya prihatin dengan nelayan yang tetap nekad melaut kala cuaca sedang tidak menentu. Menurut dia, sebaiknya nelayan menahan diri demi keselamatan selama ombak besar terjadi. Hery menegaskan, petugas DPK telah mengimbau agar nelayan memikirkan segala risiko agar tidak sampai mengalami kecelakaan selama melaut.
Waspada banjir
Kepala Seksi Informatika Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Helma Dahlia mengatakan, wilayah Jakarta dan sekitarnya terus diguyur hujan deras pada Ahad (13/11). Menurut dia, pantauan BPBD hujan turun di wilayah Halim Perdanakusuma, Pasar Rebo, Pancoran, Pengadegan, Kalibata, Cawang, Tebet, Pondok Labu, Pangkalan jati, Kebagusan, Tanjung Barat, dan sekitarnya. "Hujan juga turun di beberapa wilayah di Jakarta Pusat," katanya.
Menurut Helma, kondisi tersebut diprediksi berlangsung hingga malam hari. Bahkan, hujan diperkirakan akan meluas ke Jati Padang, Pejaten, Pasar Minggu, Mampang, Gandaria, Cilandak, Lebak Bulus, Jagakarsa, dan sekitarnya. Kalau hujan terus mengguyur Ibu Kota, kata dia, potensi datangnya banjir tidak dapat dihindari. Untuk itu, ia mengimbau pengendara agar lebih berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan selama melintas di jalanan Jakarta.
Pihaknya juga mengingatkan kepada petugas untuk selalu waspada menyikapi cuaca selama musim hujan. "Camat dan lurah kita imbau untuk menyiagakan petugas di daerah rawan banjir dan longsor serta daerah genangan," katanya. antara/berita jakarta, ed: Erik Purnama Putra