Kamis 12 Jan 2017 14:00 WIB

Target 2016 Kurang 5 Juta Penumpang

Red:

JAKARTA -- Jumlah penumpang kereta rel listrik (KRL) Jabodetabek mencapai 280 juta penumpang sepanjang 2016. Angka itu naik sebesar 8,9 persen dibandingkan tahun 2015. Angka itu meleset dari target sebesar 285 juta penumpang atau hanya terealisasi 93,8 persen.

Direktur Utama PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ), Muhammad Nurul Fadhila mengatakan, pertumbuhan jumlah penumpang tersebut karena ditopang dengan upaya penambahan kapasitas, di antaranya rangkaian kereta dengan formasi 12 dan 10 gerbong, perluasan stasiun, serta pembangunan sarana penunjang di area stasiun.

Hingga akhir 2016, KCJ telah mengoperasikan 18 rangkaian dengan formasi 12 kereta dan 31 rangkaian formasi 10 kereta. "Pertumbuhan jumlah pengguna tersebut merupakan upaya menambah kapasitas angkut melalui perpanjangan rangkaian kereta tanpa menambah jumlah perjalanan dengan pertimbangan keterbatasan kapasitas lintas jalur rel," kata Fadhila di Jakarta, Rabu (11/1).

Menurut Fadhila, penambahan kapasitas penumpang tersebut tidak lepas dari perawatan sarana dengan memperbanyak ketersediaan suku cadang. Melalui metode itu, komponen di kereta yang rusak dapat langsung diganti sepenuhnya dengan yang baru. Dengan kesiapan suku cadang, kereta siap digunakan sewaktu-waktu.

Dari segi operasi, menurut dia, PT KCJ telah membuka kembali Stasiun Ancol mulai 25 Juni 2016. Perpanjangan peron pun dilanjutkan di tujuh stasiun, yaitu Pasar Minggu, Pasar Minggu Baru, Citayam, Cakung, Sudimara, Pondok Ranji, dan Lenteng Agung. Selain itu, sepanjang 2016, pihaknya juga telah memasang mesin pembelian tiket otomatis (vending machine) sebanyak 50 unit yang tersebar di 13 stasiun.

"Untuk mengutamakan keselamatan dan memudahkan aktivitas penumpang berpindah antarperon, kami juga tengah membangun jembatan penyerangan orang (JPO) dan underpass di dalam stasiun, salah satunya di Stasiun Tanah Abang sebagai salah satu stasiun transit," kata dia.

Fadhila menuturkan, secara fisik pembangunan JPO yang akan dilengkapi dengan enam eskalator tersebut telah selesai 80 persen. Rencananya, pada Maret 2017 JPO Stasiun Tanah Abang sudah bisa digunakan penumpang. Pihaknya juga tengah memperluas hall Stasiun Bogor dan Tebet untuk memisahkan alur pergerakan penumpang masuk dan keluar. "Nantinya di Stasiun Tebet akan memiliki tiga akses masuk atau keluar dari sebelumnya hanya satu akses," ujarnya.

Dia melanjutkan, untuk fasilitas kesehatan, PT KCJ telah membangun 13 pos kesehatan, kursi sandar, dan kursi prioritas di 20 stasiun dan ubin pemandu penyandang difabel (guiding block) di 20 stasiun. Semua pembangunan itu dilakukan bertujuan untuk membuat penumpang KRL semakin nyaman dan aman.

Fadhila juga mengungkap perkembangan pembangunan Stasiun Manggarai yang direncanakan menjadi stasiun transit inti KRL Jabodetabek. Menurut dia, di Stasiun Manggarai sedang dibangun tiga jalur baru yang terletak di tiap-tiap lantai. Pembangunan jalur itu sebagai solusi untuk mengatasi keterlambatan KRL yang selama ini selalu harus antre setiap masuk Stasiun Manggarai akibat persilangan dengan rute kereta jarak jauh.

"Stasiun Manggarai akan dibangun menjadi lebih dari satu lantai. Jika kita gambarkan, lantai dua datang dari arah Bogor, lantai satu (kereta) antarkota, Bekasi ada di lantai dasar," ujarnya.

KRL Rangkasbitung

Fadhilah menyatakan, PT KCJ pada akhir Januari ini, bakal membuka jalur KRL dari Stasiun Angke menuju Stasiun Rangkasbitung. Untuk tahap awal, pengoperasian KRL Angke-Rangkasbitung akan dioperasikan sebanyak empat perjalanan. Adapun jadwal keberangkatan dari Angke-Rangkasbitung pada pukul 08.10 dan 15.10 WIB, sementara rute Rangkasbitung-Angke pada pukul 04.50 dan 08.25 WIB.

"Saat ini penumpang tujuan Stasiun Rangkasbitung masih dilayani kereta api lokal, dengan mulai beroperasi KRL, kereta lokal akan dikurangi jumlahnya secara bertahap," ujarnya.

Fadhila menjelaskan, pengoperasian KRL Angke-Rangkasbitung bakal terus ditambah secara bertahap menyesuaikan jumlah penumpang. Dengan begitu, nantinya peran kereta lokal berangsur-angsur tergantikan KRL.

Direktur Operasi dan Pemasaran PT KCJ, Subakir mengatakan, KRL Angke-Rangkasbitung pada tahap awal menggunakan satu rangkaian berisi 10 gerbong. Keberadaan KRL tersebut dapat menjadi solusi bagi warga Rangkasbitung dan sekitarnya yang ingin bepergian ke Ibu Kota. Menurut dia, jumlah penumpang di jalur tersebut saat ini memang terus bertambah sehingga layanan KRL sangat dinanti penumpang.

"Saat ini ada sekitar 5.000 penumpang per hari pada hari kerja, dan 9.000 penumpang per hari pada hari libur," kata dia.       cr2/antara, ed: Erik Purnama Putra

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement