REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL - Pemimpin Korea Utara Kim Jong-il telah mengirim setengah juta dolar untuk membantu warga Korea di Jepang setelah hantaman gempa dan tsunami, kata kantor berita resmi Pyongyang, KCNA, Kamis.
Puluhan tahun kebijakan ekonomi yang dikontrol ketat telah menunjukkan Korea Utara banyak mengalami kelangkaan sumber daya untuk pembangunan persenjataan yang mengakibatkan negara mengalami kekurangan akut dana tunai, meski para pemimpinnya terus hidup boros, menurut laporan-laporan berita Korea Selatan. Makanan pun dilaporkan langka.
Jepang, yang sebelumnya master kolonial Korea, sering dikecam sebagai "penjual perang" di media Korea Utara yang dikontrol negara bersama dengan Korea Selatan dan Amerika Serikat. "Pemimpin Kim Jong-il mengirim bantuan dana sebesar 500 ribu dolar AS untuk warga Korea di Jepang yang menderita setelah gempa dan tsunami menewaskan banyak orang di sana," kata kantor berita KCNA.
Setengah juta dolar AS setara dengan pendapatan rata-rata tahunan yang diperoleh warga Korea Utara 520 pada 2009, menurut data Bank Korea. Sanksi PBB pada 2009 dikenakan untuk uji coba nuklir dan rudalnya yang menantang peringatan internasional, yang selanjutnya mengurangi keuangan Korea Utara, memutus banyak perdagangan senjata yang menguntungkan.
Palang Merah sebelumnya secara terpisah mengirimkan 100 ribu dolar AS bantuan bencana bagi penduduk di Jepang, kata KCNA.
Ikuti Whatsapp Channel Republika