REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA-–Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyatakan tidak bermaksud menuding pihak mana pun berupaya menyerang partai itu. Tapi, rentetan peristiwa yang dihadapi PKS memperlihatkan indikator kuat keterlibatan pihak luar partai.
“Kami tidak menuding. Tapi indikasinya terlalu kelihatan,” kata Sekjen PKS Anis Matta, Kamis (24/3). Misalnya kasus Yusuf Supendi, sebut Anis, kenapa baru muncul sekarang setelah beberapa tahun sanksi pemecatan berlaku.
“(Dan bersama kasus Yusuf), tiga isu sekaligus menyerang PKS,’’ tambah Anis tentang indikator itu. Tiga isu yang dia maksud adalah dugaan video mesum mirip Anis Matta, kasus Yusuf Supendi, dan impor daging.
“Operasi politik ini terlalu kelihatan,” tegas Anis. Dan menurut dia, tidak ada operasi politik yang tak memiliki tujuan atau kaitan kepentingan politik. Video yang dituding mirip Anis Matta beredar bertepatan dengan saat PKS menggelar musyawarah kerja nasional. Sementara ketiga isu itu mencuat di tengah memanasnya dinamika politik, terutama terkait koalisi dan isu reshuffle.
Sebelumnya, Anis mengatakan bahwa serangan ke PKS diduga memiliki kaitan dengan kisruh koalisi akhir-akhir ini. Dia menyebutnya sebagai kegagalan plan A yang harus diganti dengan plan B. Salah satu isu politik yang relevan diduga berkaitan juga, menurut dia tetaplah pergantian menteri di kabinet, alias reshuffle. “Semua isu ini kan untuk demarketisasi PKS,” kata dia.