REPUBLIKA.CO.ID,TOKYO - Dua teknisi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima Daiichi dilarikan ke rumah sakit setelah terkena kadar radiasi yang tinggi. Beberapa teknisi lain di lokasi itu sekarang menderita cedera. Hal ini menunjukkan besarnya tugas yang mereka hadapi.
Kadar radiasi dalam pasok air untuk ibukota, Tokyo, sekarang sudah menurun. Tetapi, kadarnya masih tetap tinggi di wilayah Jepang utara lainnya.
Pihak resmi mengatakan jumlah korban tewas akibat gempa berkekuatan 9.0 dan gelombang tsunami itu sekarang bertambah menjadi 9.523. Sementara, sebanyak 16.094 orang lainnya masih dinyatakan hilang.
Badan keselamatan nuklir Jepang mengatakan tiga pekerja cedera ketika kaki mereka terkena air yang sudah terkontaminasi radiasi ketika memasang kabel-kabel tempat turbin reaktor 3. Mereka terpapar radiasi dengan kadar 170-180 milisievert. Kadar ini lebih rendah dari kadar maksimum yang diizinkan bagi para pekerja yaitu 250 milisievert. Kedua pekerja itu sekarang dibawa ke rumah sakit.
"Walaupun mereka mengenakan pakaian pelindung, air yang sudah terkontaminasi itu masuk dan kaki mereka terkena radiasi," kata seorang jurubicara badan keselamatan nuklir Jepang. "Paparan langsung radiasi biasanya menyebabkan peradangan. Karena itulah, kami mengirim mereka ke rumah sakit untuk dirawat."
Kebanyakan orang terpapar radiasi sekitar 2 milisievert per tahun. Orang yang dinyatakan menderita kanker minimum terpapar 100 milisievert.
Kondisi para teknisi yang cedera itu belum diketahui. Sekretaris kabinet Jepang, Yukio Edano, mengatakan situasi itu sangat disesalkan.