REPUBLIKA.CO.ID, LONDON - Pemerintah Inggris, Kamis (25/3), menyambut baik keputusan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) mengambil mandat Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) dalam pengawasan wilayah larangan terbang terhadap Libya.
"Kami menyambut keputusan NATO dalam mengambil langkah untuk melindungi warga sipil Libya yang selaras dengan Resolusi Dewan Keamanan PBB 1973 dan menegakkan wilayah larangan terbang," kata sebuah pernyataan dari Kantor Urusan Luar Negeri (FCO) Inggris seperti dikutip Reuters.
Sekretaris Jenderal NATO, Anders Fogh Rasmussen, Kamis, mengumumlam kesepakatan telah dicapai setelah Turki yang menentang serangan terhadap pemimpin Libya, Muammar Qaddafi menerima transisi kepemimpinan dari pasukan koalisi Amerika Serikat, Inggris dan Prancis.
"Hal itu lagi-lagi menunjukkan kesatuan dan cepatnya respon dari komunitas internasional," tulis pernyataan FCO itu.