REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) membutuhkan upaya serius untuk mengelola manajemen konflik internalnya. Hal itu penting agar kader di intenal partai tetap solid. Kepercayaan publik pun tidak turun atas manuver Yusuf Supendi yang membuka aib petinggi PKS.
Hal itu disampaikan Direktur Eksekutif Political Literacy Institute, Gun Gun Heryanto, ketika dihubungi Republika pada Jumat (25/3). "PKS harus bisa mengelola manajemen konflik serta publik relation crisis agar opini publik tak menurunkan trust dari masyarakat," kata Gun Gun.
Pengelolaan itu terutama dalam memediasi kekecewaan orang internal yang akan bersinergi dengan kekuatan eksternal untuk 'menghabisi' PKS. Gun Gun mengingatkan bahwa hal itu tidak terlepas pula dengan pertarungan politik menghadapi Pemilu 2014.
Menurut Gun Gun, PKS saat ini sedang berada dalam zona political game. "Sepertinya ada skenario memanfaatkan orang internal untuk mencederai citra partai," kata pengajar komunikasi politik UIN Syarif Hidayatullah ini.
Hal itu terlihat dari isu-isu yang diangkat sangat kontras dengan visi PKS, seperti korupsi. Selain isu korupsi, PKS juga didiskreditkan dengan isu poligami para elitenya. Itulah alasan kuat bagi PKS agar mengelola manajemen konflik.