REPUBLIKA.CO.ID,PEKANBARU - Sekitar 100 orang yang tergabung dalam Forum Masyarakat Pekanbaru Peduli Sepak Bola Indonesia (Formas PPSBI) menggelar unjuk rasa dengan memblokade pintu masuk Hotel Premier. Hotel tersebut menjadi lokasi penyelenggaraan Kongres PSSI, di Pekanbaru, Jumat (26/3).
Dengan membawa puluhan spanduk ukuran besar bertuliskan kecaman terhadap Ketua Umum PSSI Nurdin Halid, massa mendesak Kongres PSSI dibatalkan karena dinilai sarat muatan politik untuk melanggengkan rezim Nurdin Halid yang korup. "Bubarkan Kongres PSSI yang tidak legitimate karena sudah jelas tidak didukung kuat oleh aspirasi rakyat," kata Koordinator Formas PPSBI, Wilson Toris Napitupulu.
Ia mengatakan bahwa Nurdin Halid seharusnya malu dan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua Umum PSSI karena gagal membawa perbaikan terhadap dunia sepak bola di Tanah Air. Massa juga meminta agar aparat penegak hukum mengusut dugaan korupsi yang dilakukan Nurdin dan kroninya di tubuh PSSI.
"Kami juga meminta perwakilan FIFA dan AFC yang akan hadir dalam Kongres PSSI untuk merespon aspirasi pencinta sepak bola Indonesia," ujarnya.
Massa sempat membuat kehebohan karena membentangkan spanduk di pelataran Hotel Premier. Aksi tersebut membuat pintu masuk terpaksa ditutup selama sekitar 30 menit.
Selain berunjuk rasa di lokasi Kongres PSSI, massa juga menggelar aksi serupa di Kantor Wali Kota Pekanbaru, Kantor Gubernur Riau dan Polda Riau. Meski sempat membuat kemacetan lalu lintas, unjuk rasa tersebut berjalan dengan tertib dan damai.