Sabtu 26 Mar 2011 14:51 WIB

Unjuk Kekuatan, Korea Selatan Gelar Latihan Militer

REPUBLIKA.CO.ID,SEOUL--Korea Selatan melakukan latihan angkatan laut menggunakan peluru tajam Sabtu dalam unjuk kekuatan terhadap Korea Utara setahun setelah tenggelamnya kapal perangnya yang Seoul tuduh akibat diserang Pyongyang.

Pihak berwenang memperingatkan latihan di Laut Kuning dan lepas pantai selatan persis selatan dari perbatasan laut yang disengketakan, kata kantor berita Yonhap.

Yonhap mengutip satu pernyataan sumber militer yang mengatakan seluruh tiga armada angkatan laut Korea Selatan (Korsel) akan melakukan latihan sampai Ahad mensimulasi serangan-serangan oleh kapal-kapal selam, kapal perang dan pesawat tempur Korea Utara (Korut).

Korsel menuduh Korut menorpedo kapal perang Cheonan, jenis korvet berbobot mati 1.200 ton pada 26 Maret tahun lalu dekat perbatasan Laut Kuning yang disengketakan, menewaskan 46 pelaut.Pyongyang membantah keras tuduhan itu.

Satu penyelidikan multi nasional yang dipimpin Seoul Mei tahun lalu menyimpulkan bahwa satu toperdeo yang ditembakkan kapal selam Korut telah menenggelamkan kapal perang itu.

Para penyelidik mengatakan mereka memiliki bukti "kuat", termasuk bagian motor torpedo dan kipas yang telah ditemukan di dasar laut. Mereka mengatakan bahan-bahan itu satu tipe yang Korut sebelumnya tawarkan untuk diekspor.

Sementara itu, satu acara peringatan diselenggarakan di satu lokasi makam nasional di kota Daejeon, tempat 46 pelaut dikuburkan.

Presiden Lee Myung-Bak yang mengenakan stelan jas hitam dan dasi hitam, meletakkan karangan bunga, membakar dupa dan menunduk di depan altar di mana terdapat foto-foto para korban.

Pyongyang , Sabtu kembali membantah tidak terlibat dalam tragedi itu, menuduh Seoul "menjebak" Korut.

Surat kabar resmi pemerintah Minju Joson, mengatakan Korsel telah menggunakan insiden tahun lalu itu untuk menggalang sentimen anti-Pyongyang dan menolak dialog antar Korea.

Pada Jumat, Menteri Pertahanan Kim Kwan-Jin menuduh Korut berencana melakukan serangan-serangan baru dan memerintahkan pasukannya untuk mempertahankan kesiapan tempurnya.

Korsel, yang secara teknis tetap berada dalam perang dengan tetangganya yang memiliki senjata nuklir itu karena konflik Korea dihentikan tahun 1953 dengan satu perjanjian gecatan senjata bukan perjanjian perdamaian resmi, mengatakan latihan militernya adalah untuk perthanan.

Kedua Korea berada dekat perang ketika Korut menembaki pulau perbatasan November tahun lalu yag menewaskan dua marinir dandua warga sipil,memprotes latihan militer di perbatasan laut yang disengketakan di Laut Kuning.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement