Ahad 27 Mar 2011 13:40 WIB

Soal Hormat Bendera, MUI Jatim tak Melarang

ilustrasi
ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Jawa Timur tidak mengharamkan umat Islam menghormati bendera Merah-Putih dalam kegiatan upacara. "Penghormatan kepada bendera itu

sebagai bentuk disiplin dalam melaksanakan upacara. Selain itu, bendera kebangsaan merupakan lambang pemersatu bangsa," kata Ketua MUI Jatim, Abdusshomad Buchori, kepada wartawan di Surabaya, Ahad (27/3).

Menurut dia, apabila lambang negara itu ternoda, maka rakyat Indonesia pun siap berani mati membelanya. "Bayangkan, kalau bendera bangsa kita dibakar, kita pasti akan marah. Karena itu menyangkut harga diri suatu negara, maka harus kita jaga dan kita hormati," katanya.

Meskipun demikian, dia mengingatkan bahwa penghormatan kepada bendera itu tetap dalam kerangka pemikiran sebagai lambang negara, bukan sebagai upaya pengkultusan. "Kalau sekadar menghormat saja tidak apa-apa, karena itu lambang negara. Yang diharamkan itu, apabila meyakini dan menyembah bendera," katanya.

Pernyataan tersebut dilontarkan Kiai Shomad untuk menanggapi pernyataan Ketua MUI pusat, KH A Cholil Ridwan yang mengharamkan umat Islam memberi hormat kepada bendera dan lagu kebangsaan. Bahkan, dia tidak percaya dengan pernyataan Kiai Cholil yang marak diberitakan sejumlah media massa.

"Kami melihatnya itu sebagai pernyataan pribadi, bukan fatwa MUI karena biasanya sebelum mengeluarkan fatwa, MUI terlebih dahulu melakukan kajian dengan melibatkan berbagai pihak," kata Kiai Shomad.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak terpengaruh pemberitaan mengenai hukum haram penghormatan kepada bendera Merah-Putih.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement