REPUBLIKA.CO.ID,ANKARA--Turki menyarankan Suriah "menanggapi positif" permintaan rakyat mengenai reformasi, kata Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan pada Senin. "Kami menyarankan Tuan Assad menanggapi positif permintaan rakyat dengan pendekatan reformis. Itu akan membantu Suriah mengatasi masalah dengan lebih mudah," kata Erdogan kepada wartawan sebelum meninggalkan Ankara untuk kunjungan ke Irak.
Erdogan mengatakan berbicara dengan Presiden Suriah Bashar al-Assad dua kali dalam tiga hari belakangan dan berbicara mengenai "kepekaan" Turki mengenai kejadian di Suriah. "Kami memiliki perbatasan 800 kilometer (dengan Suriah) dan kami memiliki hubungan kekeluargaan. Kami tidak dapat tetap diam," kata Erdogan.
Ia mengatakan Assad tidak menyatakan "tidak" atas permintaannya melakukan reformasi dan ia berharap Assad pribadi yang mengumumkan kepada rakyat mengenai rencana reformasi di Suriah, "baik hari ini maupun besok". Erdogan mengatakan bahwa kepala Badan Intelijen Nasional Turki (MIT) mengunjungi Suriah pada Minggu untuk membahas dan menunjukkan bahwa Turki memperhatikan dengan cermat perkembangan di negara itu.
Suriah diguncang unjuk rasa menentang pemerintahan selama dua pekan, memicu pemerintah Suriah pada Minggu mengumumkan akan menghakhiri masa Undang-undang darurat, yang berlaku selama beberapa dasawarsa. Pencabutan undang-undang darurat di negara itu akan mengakhiri keadaan ketat, yang ditetapkan sejak Partai Baath berkuasa pada Maret 1963.