REPUBLIKA.CO.ID,OSAKA--Kepala Tokyo Electric Power (TEPCO), operator pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima, yang terkena gempa, sakit saat bencana terjadi dan membutuhkan libur beberapa hari, kata perusahaan itu pada Senin.
Gempa besar dan tsunami pada 11 Maret merusak sistem pendinginan di PLTN dengan enam reaktor itu, yang memicu ledakan dan kebakaran, penyebaran radiasi dan ketakutan global mengenai bencana meluas tersebut.
Presiden TEPCO Masataka Shimizu (66 tahun) sakit pada 16 Maret dan libur selama beberapa hari dari satuan tugas gabungan, yang dibentuk pemerintah dan perusahaan, kata juru bicara perusahaan.
"Karena kelebihan beban kerja, ia sakit beberapa hari. Meski tidak berada di dalam satuan tugas, ia tetap berada di markas perusahaan di Tokyo setiap saat untuk memberikan perintah," tambah juru bicara tersebut, dengan menambahkan bahwa Shimizu sudah "pulih".
Namun, harian "Mainichi", mengutip keterangan karyawan lain TEPCO, yang disebutkan sebagai pegawai senior, mengatakan bahwa Shimizu sangat sakit, sehingga lebih banyak berada di tempat tidur di ruang terpisah di dalam gedung tempat satuan tugas bekerja. Shimizu tidak muncul di hadapan umum sejak menghadiri temu pers pada 13 Maret, yang memicu kritik dari media setempat.
TEPCO dikritik pemerintah pada Senin, sehari setelah perusahaan itu salah menyebutkan bahwa radiasi pada air di dalam pembangkit rusaknya sudah mencapai sepuluh juta kali lipat daripada tingkat normal, namun kemudian menyatakan bahwa angka itu jauh lebih rendah, namun masih berbahaya.
"Mempertimbangkan bukti bahwa pengawasan radioaktif adalah kondisi utama untuk memastikan keamanan, kesalahan semacam itu sangat tidak bisa diterima," kata juru bicara pemerintah Yukio Edano. Nilai saham TEPCO merosot hingga 18 persen pada Senin.