REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO - Presiden Prancis, Nicolas Sarkozy, akan mengunjungi Jepang pada Kamis (30/1) untuk menunjukkan dukungan dan solidaritas komunitas internasional kepada negara tersebut setelah gempa dan tsunami pada 11 Maret.
Rencana itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Jepang, Takeaki Matsumoto, terlebih karena Prancis pada tahun ini menjadi ketua perkumpulan negara-negara maju yaitu Kelompok Delapan (G8) dan Kelompok 20 (G20).
Menlu Matsumoto mengatakan Sarkozy dijadwalkan akan melangsungkan pembicaraan dengan Perdana Menteri Naoto Kan saat berada di Tokyo. Sarkozy menjadi pemimpin asing pertama yang datang ke Jepang sejak bencana terjadi.
Perusahaan pembangkit listrik tenaga nuklir Prancis telah mengatakan bahwa mereka akan mengirimkan ahli ke Jepang untuk membantu mengatasi keadaan darurat nuklir di PLTN Fukushima Daiichi yang rusak.
Matsumoto juga menyebutkan dalam konferensi pers bahwa Prancis, Rusia, Amerika Serikat dan Jepang dianggap sebagai negara-negara utama yang listriknya bergantung pada nuklir dan bahwa Tokyo ingin menggunakan berbagai teknologi dan pengetahuan yang ditawarkan oleh negara-negara lain untuk membantu mengatasi krisis di Fukushima.