Rabu 30 Mar 2011 16:13 WIB

Raja Yordania Panggil Kembali Anggota Komisi yang Menentang

Rep: cr01/Al-Jazirah/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari

REPUBLIKA.CO.ID, REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN - Terjadi perdebatan sengit di istana kerajaan Yordania ketika berlangsung pertemuan antara Raja Abdullah II dan Komisi Dialog Nasional, Selasa (29/3).  Pertemuan ini dalam upaya menyelesaikan kemelut reformasi yang menyelubungi negeri setelah protes massa pada 24 Maret lalu.

Dalam aksi yang diikuti ribuan orang tersebut, para pemrotes menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Ma’ruf al-Bakhit, perubahan dalam parlemen dan pengadilan terhadap para pejabat yang korup.

Menurut kesaksian salah satu anggota komisi, Raja Abdullah terlibat dalam perdebatan panas yang berakhir dengan pemanggilan kembali 16 anggota komisi yang telah menyerahkan pengunduran diri mereka.

“Anggota-anggota komisi yang telah mengambil keputusan mengundurkan diri diharapkan bekerja kembali mulai esok, Rabu (30/3). Terutama setelah raja menjamin dan akan memberikan perlindungan kepada seluruh anggota komisi,” ungkapnya.

Pemerintah Yordania membentuk Komisi Dialog Nasional medio Maret yang dipimpin oleh Ketua Senat, Tahir Masri, dengan 52 anggota. Tugas komisi ini, dalam waktu tiga bulan harus menetapkan undang-undang pemilihan umum dan partai politik.

Namun empat orang anggotanya dari Ikhwanul Muslimin mengajukan pengunduran diri sebagai bentuk protes atas kurangnya perlindungan raja dan kegagalan dalam melakukan perubahan konstitusi.

Salah seorang anggota komisi yang mengundurkan diri, Musa Barhoma, mengatakan tujuan pertemuan adalah agar raja menjadi penjamin di komisi setelah mereka kehilangan kepercayaan pada pemerintah,parlemen dan badan-badan keamanan negara."

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement