REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Kandidat Ketua Umum PSSI periode 2011-2015, Diza Rasyid Ali, mengaku bukan era yang gampang memimpin PSSI di mana prestasi sepak bola nasional dalam keadaaan terpuruk. Karena itu, kepengurusan baru PSSI nantinya harus kerja keras dan melakukan revolusi agar program pembinaan usia muda bisa berjalan lancar dan bukan hanya sebuah program tanpa realisasi.
"Banyak aset-aset pemain daerah yang tidak tersentuh. Itu menunjukkan bahwa koordinasi pusat dengan daerah kurang. Karena itu, kini sudah saatnya dilakukan perubahan di tubuh PSSI," kata Diza di sela diskusi sepak bola di Jakarta pada Kamis (31/3).
Diza siap memajukan sepak bola Indonesia yang saat ini masih banyak kekurangan terutama dalam hal sumber daya manusia (SDM) pengurus di tingkat provinsi maupun cabang PSSI. Padahal, keinginan untuk memajukan sepak bola Indonesia itu perlu SDM yang handal. Kepengurusan tingkat provinsi dan cabang selama ini hanya lewat penunjukan tanpa tidak diketahui kemampuannya.
"Untuk itu, saya terpanggil untuk ikut membantu dalam memajukan persepakbolaan nasional. Siapapun nantinya calon yang terpilih, saya akan tetap mendukungnya. Sepak bola sudah menjadi garis hidup saya," katanya menambahkan.
Diza Rasyid Ali sudah tidak asing lagi dikancah persepakbolaan nasional. Wanita yang berprofesi sebagai pengusaha ini pernah menjadi Humas dan Manager Persija Jakarta serta Manager PSM Makassar. "Jika nanti terpilih, saya akan merealisasi program-program yang saat ini belum terealisasi," katanya