Kamis 31 Mar 2011 14:24 WIB
Kisruh Kongres PSSI

Diza: Bukan Era Gampang Memimpin PSSI

Demonstrasi menuntut revolusi PSSI
Foto: Antara/Yudhi Mahatma
Demonstrasi menuntut revolusi PSSI

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Kandidat Ketua Umum PSSI periode 2011-2015, Diza Rasyid Ali, mengaku bukan era yang gampang memimpin PSSI di mana prestasi sepak bola nasional dalam keadaaan terpuruk. Karena itu, kepengurusan baru PSSI nantinya harus kerja keras dan melakukan revolusi agar program pembinaan usia muda bisa berjalan lancar dan bukan hanya sebuah program tanpa realisasi.

"Banyak aset-aset pemain daerah yang tidak tersentuh. Itu menunjukkan bahwa koordinasi pusat dengan daerah kurang. Karena itu, kini sudah saatnya dilakukan perubahan di tubuh PSSI," kata Diza di sela diskusi sepak bola di Jakarta pada Kamis (31/3).

Diza siap memajukan sepak bola Indonesia yang saat ini masih banyak kekurangan terutama dalam hal sumber daya manusia (SDM) pengurus di tingkat provinsi maupun cabang PSSI. Padahal, keinginan untuk memajukan sepak bola Indonesia itu perlu SDM yang handal. Kepengurusan tingkat provinsi dan cabang selama ini hanya lewat penunjukan tanpa tidak diketahui kemampuannya.

"Untuk itu, saya terpanggil untuk ikut membantu dalam memajukan persepakbolaan nasional. Siapapun nantinya calon yang terpilih, saya akan tetap mendukungnya. Sepak bola sudah menjadi garis hidup saya," katanya menambahkan.

Diza Rasyid Ali sudah tidak asing lagi dikancah persepakbolaan nasional. Wanita yang berprofesi sebagai pengusaha ini pernah menjadi Humas dan Manager Persija Jakarta serta Manager PSM Makassar. "Jika nanti terpilih, saya akan merealisasi program-program yang saat ini belum terealisasi," katanya

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement