REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kelompok gerilyawan Hizbullah di Lebanon pada Kamis membantah keras tuduhan tentang keterlibatan mereka dalam melatih oposisi Syiah, yang terlibat dalam unjuk rasa menentang pemerintah di Bahrain.
"Kami tidak dapat tinggal diam, karena terganggu dengan tuduhan melatih oposisi pemerintah Bahrain," kata pernyataan kelompok gerilyawan Muslim tersebut. "Tuduhan itu bertujuan merusak unjuk rasa damai rakyat tertindas," kata mereka.
Pernyataan tersebut merupakan tanggapan atas tuduhan Menteri Luar Negeri Bahrain, yang menyebutkan Hizbullah terlibat dengan membantu pelatihan kelompok oposisi pemerintah.
"Tidak ada satu pun saudara kami dari Bahrain meminta pelatihan militer dan kami tidak memberikan pelatihan apa pun terhadap warga Bahrain," kata Hizbullah.
"Segala pernyataan berkenaan dengan itu adalah bohong dan fitnah," katanya tegas.
Mereka menambahkan tidak ada pejabat Hizbullah atau gerilyawan ditahan di Bahrain, tempat kelompok kecil Sunni memerintah, sementara warga Syiah sebagai bagian besar menjadi oposisi.
"Semua dari kami dengan bangga memberikan dukungan politik dan moral terhadap Bahrain, seperti yang kami lakukan terhadap revolusi Arab di Tunisia, Mesir, Libya dan Yaman, yang merupakan tindakan sah serta merupakan bagian dari tugas kami," kata Hizbullah.
Pada awal bulan ini, Hizbullah mencela campur tangan tentara Arab Saudi guna meredam gejolak politik di Bahrain.