REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA--Pengprov PSSI Jawa Timur menarik dukungan untuk Nurdin Halid, menyusul keputusan pemerintah yang tidak mengakui kepengurusan PSSI di bawah kepemimpinannya.
Wakil Ketua Pengprov PSSI Jatim Imron Abdul Fattah kepada wartawan di Sidoarjo, Kamis, mengatakan sejak awal pihaknya tidak pernah mendukung Nurdin Halid, namun George Toisutta dan Arifin Panigoro dalam pencalonan ketua umum di Kongres PSSI.
"Sebenarnya sudah lama, tapi sengaja tidak kami umumkan kepada publik karena khawatir tim-tim asal Jatim yang sedang berkompetisi dikerjai PSSI," katanya.
Pada kesempatan itu, Imron Abdul Fattah menunjukkan dua surat mandat berbeda yang diterimanya dari PSSI. Surat pertama tertanggal 11 Februari 2011 memberikan mandat untuk meneruskan roda organisasi.
Dalam hal ini, Imron Abdul Fattah menjadi Pelaksana Harian Ketua PSSI Jatim, setelah Vigit Waluyo sebagai Pelaksana Tugas Ketua PSSI Jatim menyatakan mundur karena masalah kesehatan.
Sedangkan surat mandat kedua tertanggal 5 Maret 2011 berisi penegasan dukungan kepada George Toisutta, Arifin Panigoro dan La Nyalla Mattalitti untuk maju dalam pencalonan sebagai ketua, wakil ketua dan anggota Komite Eksekutif.
Namun, kedua surat mandat itu terkesan janggal karena tidak ada nomor surat seperti layaknya surat keputusan, tetapi hanya ditempeli meterai.
"Kedua surat mandat itu saling berhubungan dan terkait pelaksanaan Kongres PSSI di Pekanbaru," tambahnya.
Sementara itu, Wakil Ketua KONI Jatim La Nyalla Mattalitti yang dikonfirmasi terkait dukungan PSSI Jatim untuk maju dalam pencalonan anggota Komite Eksekutif, mengaku kaget dan menanyakan kebenaran kabar tersebut.
"PSSI Jatim yang mana lagi? Bukannya PSSI Jatim sekarang sudah tidak ada," katanya seraya menambahkan dirinya tidak tertarik menjadi pengurus PSSI.