REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING - Menteri Luar negeri Jerman, Jumat, menyatakan situasi di Libya tidak bisa diselesaikan melalui kekuatan militer. Ia menyerukan gencatan senjata, di tengah kampanye serangan udara pimpinan NATO melawan pasukan Muammar Qaddafi. Guido Westerwelle membuat komentar setelah bertemu Melu Cina, Yang Jiechi, di Beijing pada perjalanan resmi yang akan diikuti dengan kunjungan ke Jepang.
"Tidak hanya resolusi politik dan kita harus mendapatkan berlangsungnya proses politik. Itu harus dimulai dengan gencatan senjata yang memungkinkan proses perdamaian dimulai," katanya.
AS, Inggris, Perancis, Kanada, Denmark, dan Belgia telah menyerang sasaran militer Libya sejak 19 Maret di bawah resolusi Dewan Keamanan PBB yang berwenang melakukan 'semua tindakan yang diperlukan' untuk melindungi warga sipil.
Kampanye koalisi bertujuan untuk menggulingkan Qaddafi yang telah memerintah negeri itu selama 41 tahun.
Cina dan Jerman abstain dari pemungutan suara resolusi, yang menetapkan zona larangan terbang di atas negara Afrika Utara, dan tidak berpartisipasi dalam aksi militer terhadap rezim orang kuat Libya itu. - AFP