REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral, Darwin Zahedy Saleh, mengatakan terbakarnya tiga tangki di kompleks kilang Pertamina Cilacap tidak akan terlalu mengganggu pasokan BBM di Tanah Air.
"Tangki yang terbakar adalah tangki komponen, bukan tangki produk. Di kompleks Cilacap ada 207 tangki, berbagai jenis tangki yang ada. Jadi, dampak terbakarnya tangki tersebut tidak berpengaruh kepada proses produksi kilang Cilacap, atau relatif terbatas, hanya 3 persen, walaupun tidak kita harapkan," kata Darwin dalam pesan singkat melalui telepon genggamnya di Jakarta, Senin.
Menurutnya, penghitungan terakhir menunjukkan bahwa pasokan BBM aman karena sampai Minggu (3/4) kemarin secara nasional ketahan stok mencapai 22 hari.
"Tiga tangki komponen yang trebakar itu diperkiarakan dalam lima hari dapat kembali normal, sehingga untuk sementara waktu kalaupun ada kekurangan sekitar 0,7 hari stok. Kekurangan dapat diantisipasi dengan sedikit menambah impor sampai segera kembali ke normal," katanya.
Dikatakannya, sampai Minggu kemarin dari 3 tangki yang terbakar, tangki pertama sudah padam, dan tangki ke 2 sudah padam 90 persen dan tangki ke 3 sudah padam 60 persen.
Upaya pemadaman, lanjutnya terus berlangsung, dan berdasarkan pengalaman kebakaran di Plumpang diestimasi kebakaran di Cilacap padam dalam 46 jam sejak kejadian awal jam 4 subuh Sabtu kemarin.
Untuk memperpercepat pemadaman, kata Darwin, sudah disiapkan 40 ton foam, sementara 80 ton lagi sedang dikirim karena foam yang diperlukan sekitar 75 ton.
Bantuan dari Pertamina Balongan, Pemda DKI, Chevron, BP, Exxon, dan AU, serta Kepolisian terus berdatangan. Namun, pemadaman dengan helikopter setelah disimulasikan ternyata sulit dilakukan karena jilatan api mencapai tinggi 150 meter.