Selasa 05 Apr 2011 17:41 WIB

Sekjen DPR Berdalih tak Tahu Detail Pembanguan Gedung Baru

Rep: Esthi Maharani/ Red: Djibril Muhammad
Maket gedung baru DPR
Foto: Antara
Maket gedung baru DPR

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Setjen DPR, Nining Indra Saleh berdalih tidak mengetahui detail pembangunan gedung baru. "Saya tidak mengikuti seluruhnya, saya kurang detail mengetahui," katanya saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa, (5/4).

Mengenai tudingan sayembara penyelenggaraan grand desain gedung yang tak dilakukan, ia mengatakan sayembara itu diganti dengan workshop. Workshop tersebut diikuti perguruan tinggi, ikatan arsitektur, dan sebagainya.

Workshop itu hanya menghasilkan masukan-masukan yang diberikan untuk pelaksanaan grand desain. Artinya, lanjutnya, belum diputuskan (mengenai anggaran dan desain gedung). "Belum ada," katanya. Tak adanya sayembara pun didasarkan pada pertimbangan waktu itu; cukup dilakukan workshop saja.

Menurutnya, sampai periode DPR 2004-2009 berakhir, tidak ada desain dan anggaran itu. Ia menolak jika disebut ikut terlibat dalam upaya menggolkan anggaran dan desain gedung. "Saya tidak merasa ikut mendorong, tidak mengikuti untuk mendorong. Yang penting kan itu workshop dilaksanakan," katanya.

Sedangkan dugaan munculnya anggaran pembangunan gedung di 2010 dan desain gedung yang sudah jadi, ia tak bisa menjawab. "Yang menyusun anggaran, ehhh…. Nantilah saya harus rapat dengan tim, gak bisa sendiri-sendiri. Nggak mungkin saya mengetahui semua, berikan kesempatan dulu," katanya.

Ia mengatakan, rencana pembanguan gedung ini sudah dimulai sejak 2006. Rekomendasi untuk itu pun memang ada, kemudian ditindaklanjuti oleh BURT dan Tim Grand Desain. Ia mengatakan jadwal yang ditetapkan tidak meleset dan belum diperintahkan untuk menunda sehingga prosesnya masih berjalan.

Tetapi, saat pengumuman, jika ada sesuatu misalnya tidak jadi membangun gedung, ada pengumuman yang mencatat bahwa jangan ada gugat menggugat. "Pokoknya jangan ada yang menuntut, jadi kami kalau harus jalan, ya jalan. Kalau berhenti, ya berhenti," katanya.

Sebelumnya, Ketua DPR Marzuki Alie mempertanyakan keberadaan anggaran gedung baru DPR pada anggaran 2010 dan merupakan produk DPR periode lalu. "Ini (pembangunan gedung) urusan yang lalu, ada anggaran 2010 yang diputuskan oleh DPR masa lalu diputuskan di 2009. Artinya, jawab sendiri," katanya.

Ia mengatakan dengan fakta itu, seharusnya tidak perlu menjadi polemik di masyarakat. Menurutnya, anggaran itu tak mungkin muncul dengan sendirinya di 2010. Karena pasti melalui mekanisme yang berlaku. "Anggaran itu siapa yang menganggarkan sehingga masuk di 2010? Ngapain di adu domba begini, faktanya saja kita lihat." katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement